Pukul 6 pagi kami berangkatKami menaiki sepeda miniku. Keponokan ku yang berusia 3 tahun juga ikut. Kami bergantian membonceng ponakan ku. Soalnya sepupu ku juga masih kecil, masih 13 tahun usianya. Kasian kalau dia terus membonceng, pasti capek.
Sepanjang perjalanan terasa menyenangkan. Sesekali kami berlomba cepat mendayung sepeda. Sesampainya di pinggir laut, kami memarkirkan sepeda dan menikmati pemandangan laut sambil berphoto. Dan seperti biasa aku pun memotret pemandangan alam. Karena memang memotret adalah hobby ku dan aku memang sering hunting ke pinggir laut.
- Ponakan ku, sepupu ku dan aku bernarsis ria
- Perahu Nelayan
- Besi dermaga Pertamina yang sudah tua dan berkarat
- Kapal Minyak dan Gas Pertamina
- Orang-orang yang memanjat pagar menerobos, karena gerbang dikunci
Kami juga awalnya ga bisa masuk cuma ngintip dari balik pagar. Tapi seperti biasa, awalnya itu gerbang dikunci, tapi setelah itu dibuka. Dan orang-orang yang jalan-jalan pagi pada masuk termasuk juga kami.
Kemudian kami pun menikmati pemandangan laut, duduk dipinggiran beton yang dipasang dipinggir laut dan kembali berphoto.
- Beton dipinggir laut yang mulai rapuh dan keropos
- Ada si manis kucing meong lagi bergaya, dan aku udah sering ketemu ni kucing dan menjadikan dia sebagai model ku, model gratis :D
Lalu ksmi berjalan ke dekat parit kecil dipinggiran laut yang airnya menyatu dengan laut. Sepupuku mengajak aku berburu ikan kecil. Aku yang memang seperti anak kecil ya jelas mau aja bermain air sambil nangkap ikan. Kami bertiga pun berakasi. Kehebohan melihat ikan-ikan yang berenang kesana-kemari. Kami berteriak dan gemes karena ikannya ga dapat. Lalu kami ambil plastik bekas sebagai jaring. Pas ikannya dapat, lalu kami mencari botol bekas untuk menyimpannya. Kami keasyikan sekali. Ponakan ku sampai jatuh bangun, tapi tetap tertawa senang. Lalu aku pun seperti biasa, memotret setiap objek menarik yang aku lihat.
Setelah puas dengan beberapa ekor ikan yang didapat, Kami pun kembali bersantai dipinggiran laut.
- Ini dia parit yang terhubung ke laut
- Laut yang indah walau sedikit tercemari sampah
- Keong laut yang imut
- Bunga hutan yang tumbuh cantik
Kemudian kami melihat orang-orang yang sedang asyik memancing. Karena memang lagi banyak ikan. Ikannya besar-besar dan disini disebut ikan belanak. Kami gemes banget ngeliatnya. Ingin ikutan mancing, tapi ga punya peralatan memancing. Lalu kami melihat ada bapak-bapak yang lagi asyik menjala ikan. Kami pun memberitahukan pada bapak itu bahwa dipinggiran laut dekat kami bersantai banyak sekali ikan belanak. Bapak itu melemparkan jalanya dan saat ditarik banyak ikan yang tersangkut didalam jala, bapak itu terlihat senang dan kami pun ikutan senang.
- Saat si Bapak melempar jala dan kan hasil tangkapan dari jala tadi
Setelah puas melihat bapak yang menjala ikan, kami pun berniat pulang. Tapi saat kami melihat ada penjual apum balik atau martabak manis. Kami pun jadi tergiur untuk membelinya apalagi perut juga udah lapar. Apum baliknya harga seribu, karena ukurannya kecil, kalau ukuran biasa harganya sekitar 3500 atau 4000 rupiah. Ada berbagai rasa, gula, coklat, kacang, jagung, dan kelapa. Aku belikan untuk sepupu dan ponakan ku. Aku juga beli untuk mamak ku dirumah, karena bapak ku lagi ga dirumah, jadi aku beli untuk mamak ku saja. Karena enak dan juga lapar, sepupu membeli lagi. Bapak penjual apum baliknya juga ramah. Kami ngobrol-ngobrol dan bercanda. Setelah menghabiskan makanan, kami pun segera pulang.
- Pemandangan Pinggir Laut yang lagi surut air lautnya
Diperjalanan pulang, saat melewati toko penyedia makanan dan hewan ternak. Aku mengajak sepupu dan ponakan ku untuk singgah sebentar membeli makanan anak bebek peking ku ( tentang anak bebek peking pernah aku ceritakan di postingan sebelumnya ). Saat melihat banyak burung merpati yang dijualm sepupu ku langsung ingin membeli burung merpati. Saat sepupu ku lagi asyik memilih merpati, aku pun kembali memotret. Kasian burung-burung ini, hidup terkurung tak bebas lagi. Andai aku punya uang banyak, aku ingin membuat kebun binatang dan membuat pulau untuk hewan-hewan apalagi yang langka. Aku beli semua burung juga hewan-hewan yang terpenjara, lalu aku lepaskan disana.
Makanan bebek sudah dibeli, sepupu ku juga sudah mendapatkan merpati kesukaannya. Dan kami pun kembali ke rumah.
- Burung-burung yang terpenjara
- Ayam Rimba/Hutan