Selasa, 20 Oktober 2015

Bencana Kabut Asap / Kebakaran Hutan = Bencana Yang Kita Buat Sendiri

Kabut Asap dimana-mana. Melanda Negeri tercinta. Menjadi topik utama, perbincangan hangat dan berita yang terdengar setiap hari ditelinga. Ya, Sudah beberapa bulan ini masalah kabut asap terjadi dan belum juga ada jalan keluar untuk memadamkan api sampai tuntas.

Dampak kabut asap bukan hanya menyerang daerah yang hutannya terbakar saja, atau bukan hanya wilayah Indonesia saja. Tapi juga merambah ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Dan pastinya kedua negara memberikan komentar, baik komentar positif dan negatif.

Bisa dibilang bencana ini ulah tangan manusia sendiri. Karena menurut pemberitaan, terjadinya kebakaran memang karena hutan itu dibakar oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab. Dengan bayaran sekian juta untuk tiap lahan hutan, orang-orang serakah itu pun tega membakar hutan yang sudah jelas sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup. Dan yang lebih mengejutkan lagi, ternyata yang menyuruh mereka membakar hutan adalah perusahaan-perusahaan yang ingin membangun pabrik dan membuka perkebunan sawit. Dan diantaranya ada perusahaan asing yang terlibat dalam pembakaran hutan.

Jadi sudah jelaslah bahwa kebakaran hutan bukan disebabkan oleh kemarau panjang. Karena diawal terjadinya kebakaran hutan, dikabarkan bahwa kemarau panjang lah penyebabnya. Apalagi saat ini memang Indonesia sedang dilanda badai el nino, yang merupakan fenomena alam yang menyebabkan suatu daerah mengalami kemarau yang sangat lama. Padahal jika pun kebakaran hutan itu disebabkan oleh kemarau,  mungkin dampaknya tak separah ini dan bisa ditangani dan dipadamkan dalam waktu yang singkat.

Maka sudah jelaslah pelakunya, adalah orang-orang yang serakah dan tak memikirkan orang lain. Karena mereka tidak berpikir panjang akan dampak yang disebabkan ulah tangan mereka. Begitu banyak orang yang menderita karena dampak kabut asap yang menyebabkan gangguan pernafasan dan kesehatan lainnya, bahkan ada yang meninggal terutama balita. Belum lagi anak-anak yang tidak bisa sekolah karena gangguan kabut asap akan berdampak buruk bagi kesehatan mereka. Gangguan lalu lintas dan transportasi karena jarak pandang yang sangat pendek dan menyebabkan kecelakaan. Gangguan penerbangan. Juga banyak hewan-hewan dihutan yang kehilangan habitat mereka atau bahkan banyak yang mati. Dan banyak lagi dampak buruk yang terjadi akibat kabut asap yang terjadi karena ulah mereka.

Diperkirakan sudah lebih dari 1000 Hektar hutan yang terbakar, dengan ratusan titik api yang terus bertambah. Dan setiap hari kita bisa lihat di televisi tentang kebakaran hutan yang terus bertambah bukannya berkurang. Dan pemerintah semakin kalang kabut, karena bencana kebakaran hutan tak kunjung padam.

Seluruh masyarakat menuntu agar masalah ini bisa segera diselesaikan dan perusahaan dan orang-orang yang terlibat dalam kebakaran hutan segera dihukum dengan hukuman yang setimpal juga pencabutan ijin usaha mereka. Tapi sepertinya pemerintah memberi hukuman yang tak setimpal. Hanya memberi denda dan paling hukuman beberapa tahun penjara untuk oknum pelaku pembakaran. Tapi tidak mencabut ijin usaha untuk perusahaan terutama perusahaan asing.

Bisa dibilang hampir ditiap pulau di Indonesia yang mengalami kebakaran hutan. Mulai dari pulau sumatera, jawa, kalimantan dan sulawesi. Dan pulau yang terparah yaitu pulau sumatera dan kalimantan.
Bahkan kampung ku saja, yang bisa dibilang sangat jauh dari lokasi kebakaran. Karena aku tinggal di kecamatan pangkalan susu, kabupaten langkat, provinsi sumatera utara, yang sangat jauh dari propinsi riau, dimana di sana lah kebakaran hutannya yang cukup besar. Namun dampak kabut asapnya juga sedikit terkena ke daerah kami. Walau hanya sedikit dan sebentar, tiap pagi hari terlihat kabut asap tipis dan langit agak mendung tapi bukan mendung karena hujan. Dan kabut itu ada selama beberapa jam sampai matahari mulai naik dan terik, maka hilanglah kabut asap itu.

Dan aku juga merasa sedih dengan keadaan yang dialami oleh saudara-saudara kita yang daerahnya mengalami kebakaran hutan dan kabut asap. Apalagi abangku bersama istri dan anaknya, tinggal di pekan baru Riau. Dan mereka terkena bencana kabut asap. Bahkan keponakanku yang bersekolah dipesantren pekan baru, harus dipulangkan dan tidak bisa sekolah, karena dampak buruk kabut asap sangat menggangu dan akan berdampak sangat buruk bagi kesehatan anak-anak.

Aku hanya bisa berdoa, semoga bencana kebakaran hutan ini bisa segera berakhir dan tidak ada lagi kebakaran hutan. Karena hutan sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Terutama hutan sebagai paru-paru dunia. Apa jadinya jika tak ada lagi hutan? sungguh tak bis dibayangkan.
Karena itu, kebakaran hutan ini harus menjadi pelajaran bagi kita, agar lebih mencintai alam, jangan serakah, dan tetap bisa menjaga lingkungan walau usaha apapun yang ingin kita bangun. Karena bagaimana pun, kita sangat membutuhkan hutan, jadi sudah seharusnya kita bisa menjaganya bukan merusak dan menghancurkannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar