Minggu, 11 Oktober 2015

Hari Raya Idul Adha, Hari Untuk BerQurban

Hari raya Idul Adha atau hari raya Qurban adalah hari raya yang dirayakan oleh kita umat muslim diseluruh dunia. Hari raya yang juga memang bulannya pelaksanaan ibadah haji, makanya banyak orang Indonesia yang menyebutnya sebagai hari raya haji. Bahkan waktu kecil dulu, aku mengira hari raya idul adha yang sering disebut haji adalah hari raya yang hanya dirayakan oleh orang-orang yang pergi hajia atau yang sudah jadi haji. Haha, bodoh sekali aku ya, keliatan banget pengetahuan tentang islamnya masih dikit.

Hari raya idul adha atau hari raya qurban, memang benar-benar sebagai salah satu bukti cinta kita pada Allah dan pada saudara kita. Dimana Allah memerintahkan kita yang memang mam[u dan memiliki kelapangan rejaki untuk berqurban dengan menyembelih hewan-hewan qurban seperti unta, sapi, kerbau, domba dan kambing. Yang sudah cukup umur, sehat dan memnuhi syarat lainnya.  Lalu hewan qurban yang sudah disembelih tadi dibagikan kepada saudara-saudara kita yang memang membutuhkan. Karena Allah memang memerintahkan dalam Al-Qur'an untuk berqurban.

Perintah untuk berqurban sudah ada sejak zaman Nabi Adam. Dimana dua anaknya Habil dan Qabil mempersembahkan qurban kepada Allah. Namun karena salah hanya salah satu qurban mereka yang diterima yaitu qurban milik Habil, maka Qabil marah dan membunuh saudaranya. Bahkan pembunuhan itu adalah pembunuhan pertama di bumi.

Idul Adha juga ditandai dengan peristiwa kurban yaitu pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Disaat Allah memerintahkan Nabu Ibrahim untuk menyembelih putra kesayangannya yang sangat shaleh yaitu nabi Ismail. Sebagai Nabi yang taat kepada perintah Allah, maka Nabi Ibrahim pun rela melaksanakan perintah Allah walau hatinya sangat sedih. Begitu juga Nabi Ismail, sebagai anak yang shaleh dia dan cinta kepada Allah, dia rela dirinya diqurbankan sebagai bukti rasa cinta kepada Allah.
Dan saat hari dimana Nabi Ibrahim ingin menyembelih leher Nabi Ibrahim, dan saat pisau yang sangat tajam diletakkan dileher Nabi Ismail, maka pisau itu menjadi tumpul dan tak bisa menyembelih leher Nabi Ismail. Dan semua terjadi atas kehendak Allah, kemudian Allah pun berfirman agar Nabi Ibrahim menyembelih seekor kambing yang ada disamping mereka. Sebagai tebbusan ganti nyawa Nabi Ismail yang telah diselatkan Allah. Dan peristiwa itu merupakan bukti cinta Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kepada Allah, karena mereka rela melakukan apa saja yang Allah perintahkan. Bahkan rela mengorbankan orang yang dicintai dan mengorbankan nyawanya sendiri.

Jadi, sudah sepatutnya kita mencontoh pengorbanan, kesabaran dan ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail. Dan sepatutnya bagi kita yang diberi rejeki lebih, kesehatan dan kemampuan untuk melaksanakan ibadah Haji dan berqurban. Sebagai tanda cinta kita kepada Allah.

Semoga Allah menerima amal ibadah kita semua, aamiin ya Allah aamiin ya Rabb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar