Selasa, 07 Februari 2017

Beruang Kecil [ Chapter 28 : Duniaku Sendiri ]

Beruang Kecil asyik sendiri. Duduk di atas bebatuan di pinggir sungai. Menikmati suara gemiricik air yang terdengar merdu. Memperhatikan ikan-ikan yang berenang kesana kemari. Menyenangkan. Beruang Kecil memang tidak suka keramaian. Tidak suka berkumpul dengan mereka-mereka yang hanya bisa menilai orang lain tanpa pernah menilai diri mereka sendiri.

Apalagi saat Beruang Kecil mendengar ocehan itik tadi. Dia tau, pasti dirinya termasuk dalam daftar perguncingan mereka. Tapi biarlah, Beruang Kecil tak mau ambil pusing. Biarkan saja mereka yang kerjaannya hanya sibuk mengurusi kehidupan orang lain. Sibuk memebicarakan keburukan orang lain. Dan selalu merasa diri mereka paling benar. Karena Beruang Kecil tidak mau membuat sakit kepala, hanya karena memikirkan omongan mereka yang tidak penting. Karena yang terpenting adalah Beruang Kecil hanya ingin menjalani kehidupannya dengan baik, sesuai keinginannya. Selama ia tidak melanggar peraturan dan tidak menyusahkan apalagi mengganggu orang lain.

Dan itulah yang semakin membuat Beruang Kecil malas berkumpul dengan mereka. Selain karena memang Beruang Kecil tidak suka keramaian dan lebih nyaman menyendiri. Juga karena Beruang Kecil tidak mau terlibat dalam hal-hal tidak penting yang hanya membuang waktu percuma bersama mereka.

Beruang Kecil lebih menyukai dunianya. Dunianya sendiri. Menikmati pemandangan hijau rerumputan. Bunga-bunga yang mekar. Air sungai yang jernih. Hembusan angin yang lembut. Senja yang menguning indah. Juga jutaan bintang yang bersinar terang di malam hari. Ya, Beruang Kecil lebih suka menikmati dunianya sendiri dengan caranya sendiri. Dan tak perduli apapun yang dikatakan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar