Seketika sebuah bayangan melintas. Mengingatkan Pipit Kecil pada sosok yang pernah ia temui di hutan itu. Elang. Ya, Elang si pemilik senyum ramah. Elang yang sempat membuat hati Pipit Kecil bergetar.
Kembali pikiran Pipit Kecil melayang ke saat pertama kali mereka bertemu. Di hutan itu. Beberapa tahun yang telah berlalu. Dan mungkin Elang itu tak mengingat Pipit Kecil lagi. Bahkan tak mengenalinya lagi.
Waktu Pipit Kecil sedang mencari makanan. Tiba-tiba saja Elang itu datang menghampirinya. Sayapnya terluka dan dengan senyum ramah dia menanyakan apakah Pipit Kecil memiliki obat. Langsung saja Pipit Kecil memberikan obat padanya. Sebenarnya Pipit Kecil ingin membantu Elang untuk mengobati luka disayapnya. Tapi Pipit Kecil tidak berani. Malu. Apalagi mereka tidak saling mengenal. Hanya pernah beberapa kali bertemu tanpa tegur sapa. Karena kebetulan tempat mereka mencari makan hampir berdekatan.
Setelah selesai mengobati lukanya, Elang itu mengembalikan obat kepada Pipit Kecil. "Terima kasih" ucapnya ramah diringi senyum manis dan ramahnya. Pipit Kecil membalas senyum ramah Elang itu. Dan Elang itu pun berlalu. Padahal Pipit Kecil berharap bisa berbicara lebih dengannya. Karena memang Pipit Kecil sempat beberapa kali memperhatikan Elang itu. Elang si pemilik senyum ramah. Dan Pipit Kecil berharap besok lusa bisa kembali berbicara dengan Elang itu. Tapi sayangnya, keinginan Pipit Kecil tak pernah tercapai sampai saat ini.
Sedikit getaran yang dulu pernah ada kembali melintas dan menggoda. Membuat Pipit Kecil terbawa perasaan dan tersenyum berkhayal. Kembali mengingat kejadian itu. Kejadian yang sampai hari ini masih terekam jelas didalam pikiran Pipit Kecil.
Bayangan yang melintas tadi, entah memang Elang atau bukan. Tapi membuat kenangan yang telah bertahun-tahun berlalu kembali terkenang. Dan membuat Pipit Kecil terbawa perasaan bukan hanya tentang Elang. Tapi kenangan-kenangan lainnya yang mengusik perasaan.
"Ayo Pipit Kecil, yang berlalu biarlah berlalu dan yang sekarang dan yang akan datang itu yang pasti" bisik Pipit Kecil pada dirinya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar