Satu per satu nada itu mengalun lembut
melewati daun telinga ku
merasuk ke pikiran dan meresap ke dalam hati
Selalu, yang terlintas adalah dirimu
bayanganmu kembali mengusik
mengajakku bermain didunia ilusi
Hatiku bahagia
senyumku kembali terlukis dan merekah
tiada ingin ku akhiri semua
Sampai akhirnya nada itu terhenti
kembali ku tersadar
kembali hatiku haru
kembali ku merindu
merindumu
Kenyataan memberi rasa perih
tapi khayalan tak membiarkan ku disana selamanya
Ijinkan aku bisa kembali bersamamu
dalam imajiku
saat nada itu mengalun dan berlalu
Puisi By : Juli Pandia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar