Di sebuah hutan yang hijau, indah dan damai, di sebatang pohon rindang, seekor Pipit Kecil bertengger dengan senyum manis memandang langit biru. Apa yang ada dipikirannya? yang ada dipikirannya hanyalah Cendrawasih berbulu indah dan bersuara merdu.
Cendarawasih yang begitu indah yang memikat hati siapapun yang melihatnya. Suaranya yang merdu begitu menenangkan pikiran, tarian lincahnya membuat semangat dan bulu-bulu indahnya menyejukkan pandangan mata. Begitu sempurna dan penuh pesona.
Pipit Kecil sudah jatuh cinta padanya sejak awal ia melihat walau dari jarak yang begitu jauhnya. Tapi bukan hanya karena bulu-bulu indah, tarian lincah dan suara merdu Cendrawasih yang membuat Pipit Kecil jatuh cinta. Tapi karena memang perasaan itu datang perlahan dan masuk ke dalam hatinya. Yang awalnya perasaan itu biasa saja, berubah jadi suka, kagum dan jatuh cinta. Dan bagi Pipit Kecil, Cendrawasih adalah sosok yang paling istimewa walau banyak yang lebih darinya tapi tetap dia yang paling istimewa.
Hanya saja, Pipit Kecil menyadari siapa dirinya. Hanyalah burung kecil yang sederhana dan biasa saja. Tak kan mungkin bisa bersanding dengan burung seistimewa Cendrawasih yang begitu indah dan dipuja. Apalagi Cendrawasih juga tidak pernah melihat, bertemu dan mengenal Pipit Kecil. Pastilah harapan Pipit Kecil terasa begitu jauh dan semakin jauh.
Tapi tetap saja, Pipit Kecil semakin cinta pada Cendrawasih dan dihatinya tak kan pernah ada yang lain lagi yang mampu mengusik. Tak perduli kicauan disekeliling yang mungkin mencela dan menertawakan mimpinya. Tak perduli begitu banyak rintangan dan beban yang memberatkan sayapnya untuk terbang. Tak perduli sesakit apa nantinya saat impiannya yang terlalu tinggi dan tak mampu dicapai hingga akhirnya ia terjatuh dan terhempas ke bumi. Yang ia pedulikan hanyalah perasaannya yang semakin hari semakin tumbuh subur seperti pepohonan didalam hutan.
Pipit Kecil hanya ingin menikmati perasaannya dan mimpinya. Menikmati senandung merdu dan senyum indah Cendrawasih yang selalu tersimpan didalam hati dan pikirannya. Dan berharap suatu saat nanti bisa bertemu dan mencinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar