Sabtu, 28 November 2015

The Remix NET TV, Tontonan Seru Yang Wajib Ditonton Terutama Bagi Para Pecinta Musik Khususnya Elektronik Musik


Salah satu acara baru yang tayang di NET TV yaitu THE REMIX. Merupakan kompetisi musik yang diikuti oleh penyanyi-penyanyi yang sudah terkenal di indonesia dan produser-produser/Disc Jockey (DJ) musik yang memang ahlinya. Mereka ditantang untuk me-remix/mashup lagu-lagu yang populer dengan nuansa elektronik musik. Sehingga lagu-lagu yang sudah sering kita dengar akan terasa berbeda dan sangat keren.

Acara ini merupakan adaptasi dari acara yang sama yang digelar di Vietnam dengan nama Hòa âm Ánh sáng , pada awal tahun 2015 dan acara ini menuai sukses besar. Dan di Indonesia, acara ini sendiri baru pertama kalinya dan memang aku akui acara ini luar biasa keren dan beda. Salut deh untuk Net Tv dan aku ucapkan terima kasih buat Net Tv karena sudah menayangkan acara yang mampu membuat ku selalu ga sabar menantikan hari sabtu dan minggu hanya untuk menyaksikan The Remix.

Penyanyi yang mengikuti kompetisi antara lain Rinni Wulandari, Denada, Mey Chan, Ridho Rhoma, Aryo Wahab, Kikan Namara, Sandy Canester, dan Melly Herlina. Sementara Produser/DJ yaitu Jevin Julian, Jesse Wilde, NSG, Iyal Noor, Yustin Arlette, Topan Tofano, AVVE (Alexis & Jeia) dan
Osvaldo Rio. Mereka akan disatukan dalam sebuah tim dan akan ada 8 tim yang akan tampil. Adapapun pasangan artis dan produser/dj antara lain
Soundwave ( Rini & Jevin ), Wildeones ( Denada & Jesse ) , Rarasurya ( Mey Chan & NSG ), Royal ( Ridho & Iyal ), Soulmax ( Aryo & Yustin ), Karmagroove ( Kikan & Topan ), Save ( Sandi & Alex/Jeia ) dan Monostereo ( Melly & Osvaldo ).









Dan untuk juri ada Addie M.S., Maia Estianty, dan Winky Wiryawan. yang merupakan para pakar/ahli di bidang musik, terutama winky yang notabene adalah seorang DJ ternama di Indonesia. Acara ini juga dipandu oleh  Deva Mahenra.
  •  Ini Para Juri Dan Host. Addie M.S., Maia Estisnty, Winky Wiryawan dan Deva Mahenra

The Remix pertama kali tayang tanggal 03 Oktober 2015 pada jam 20.30/setengah sembilan malam, sabtu (malam minggu). Dan tiap minggunya ada dua kali show di hari sabtu (malam minggu) dan minggu (malam senin). Tiap show ada 4 tim yang akan menampilkan aksi remix mereka. Dan tiap minggunya akan ada satu tim yang tereliminasi. Eliminasi dilakukan di hari minggu. Tim dengan nilai terendah di hari sabtu dan tim dengan nilai terendah di hari minggu, salah satu dari kedua tim dengan nilai terendah akan tereliminasi di hari minggunya.
Dan kita para penonton dan penggemar bisa mendukung tim favorit kita melalui twitter. Selain penampilan dari para finalis, ada juga penampilan dari bintang tamu dan mereka juga menyajikan lagu-lagu yang di remix menjadi musik elektro.

Ini dia daftar tampil dari minggu pertama 03 Oktober 2015 sampai 08 November 2015

Minggu pertama

Tidak ada tema khusus yang diberikan pada minggu pertama The Remix. Peserta dapat bebas me-remix lagu yang akan dibawakan, termasuk lagu yang menjadi hit masing-masing vokalis.

Show 1 (Sabtu, 3 Oktober 2015)

Urutan Tim Lagu dasar Persentase suara akhir
1 Save "Kugadaikan Cintaku" – Gombloh
"Telepon Aku" – Sandy Canester
21%
2 Karmagroove "Pesawatku" – Memes
"Segitiga" – Cokelat
15%
3 Soundwave "Pertama" – Reza Artamevia
"Oh Baby" – Rini Wulandari
50%
4 Royal "Menunggu" – Ridho Rhoma
"Moving On" – Ridho Rhoma
14%

Show 2 (Minggu, 4 Oktober 2015)

Urutan Tim Lagu dasar Persentase suara akhir
1 Rarasurya "Ku Akui" – Dewi Sandra
"Crazy in Love" – Beyoncé Knowles
"Ingat Kamu" – Duo Maia
23%
2 Monostereo "Slow Down Baby" – SHE
"Firework" – Katy Perry
21%
3 Soulmax "Papa Rock n Roll" – The Dance Company
"We Will Rock You" – Queen
13%
4 Wildeones "Kujelang Hari" – Denada
"Jump Around" – House of Pain
43%
Penampilan lain

Hasil eliminasi

Tidak ada eliminasi di minggu tersebut.

Minggu kedua

Tema yang diberikan pada minggu kedua adalah soundtrack perfilman Indonesia.

Show 3 (Sabtu, 10 Oktober 2015)

Urutan Tim Lagu dasar Persentase suara akhir
1 Save "Mengejar Matahari" – Ari Lasso
"Melompat Lebih Tinggi" – Sheila on 7
15%
2 Soundwave "Dealova" – Once Mekel 38%
3 Karmagroove "Tentang Seseorang" – Bunga (feat. Anda "Bunga") 11%
4 Wildeones "Tendangan dari Langit" – Kotak
"Garuda di Dadaku" - NTRL
36%
Penampilan lain

Show 4 (Minggu, 11 Oktober 2015)

Urutan Tim Lagu dasar Persentase suara akhir
1 Monostereo "Laskar Pelangi" – Nidji 29%
2 Royal "Ada Apa dengan Cinta?" – Melly Goeslaw feat. Eric Nugraha 14%
3 Soulmax "Di Atas Awan" – Nidji 17%
4 Rarasurya "Malaikat Juga Tahu" – Dewi Lestari 40%
Penampilan lain

Hasil eliminasi

Kontestan Hasil
Karmagroove Tereliminasi
Royal Selamat

Minggu ketiga

Di minggu tersebut, kontestan harus me-remix lagu-lagu yang menjadi hit oleh grup musik Indonesia.

Show 5 (Sabtu, 17 Oktober 2015)

Urutan Tim Lagu dasar Persentase suara akhir
1 Wildeones "Separuh Nafas" – Dewa 19 43%
2 Monostereo "Cobalah Mengerti" – NOAH
"Diam Tanpa Kata" – d'Masiv
16%
3 Save "I Miss U But I Hate U" – Slank 18%
4 Rarasurya "Ku Tak Bisa" – Slank 23%
Penampilan lain

Show 6 (Minggu, 18 Oktober 2015)

Urutan Tim Lagu dasar Persentase suara akhir
1 Royal "Cantik" – Kahitna
"Bukan Pujangga" – Base Jam
9%
2 Soulmax "Seribu Tahun Lamanya" – Jikustik
"J.A.P. (Jadikanlah Aku Pacarmu)" – Sheila on 7
21%
3 Soundwave "Salah" – Potret
"Kamulah Satu-satunya" – Dewa 19
70%
Penampilan lain

Hasil eliminasi

Kontestan Hasil
Monostereo Selamat
Royal Tereliminasi

Minggu keempat

Tema minggu keempat adalah lagu-lagu klasik (oldies), baik dari musisi Indonesia maupun musisi internasional.

Show 7 (Sabtu, 24 Oktober 2015)

Urutan Tim Lagu dasar Persentase suara akhir
1 Save "I Got You (I Feel Good)" – James Brown
"Apanya Dong" – Euis Darliah
14%
2 Monostereo "Di Dadaku Ada Kamu" – Dodo Zakaria
"I Wanna Dance with Somebody (Who Loves Me)" – Whitney Houston
47%
3 Wildeones "Tua Tua Keladi" – Anggun
"Bento" – SWAMI
39%
Penampilan lain

Show 8 (Minggu, 25 Oktober 2015)

Urutan Tim Lagu dasar Persentase suara akhir
1 Soundwave "How Deep Is Your Love" – Bee Gees 60%
2 Soulmax "La Bamba" – Ritchie Valens
"Dara Manisku" – Chrisye
10%
3 Rarasurya "Marilah Kemari" – Titiek Puspa (penampilan khusus dari Titiek Puspa) 30%
Penampilan lain

Hasil eliminasi



Save Selamat
Soulmax Tereliminasi

Minggu kelima

Mulai minggu tersebut, peserta harus tampil pada hari Sabtu dan Minggu. Tema yang dibawakan pada minggu tersebut adalah lagu-lagu cinta (all about love).

Show 9 (Sabtu, 31 Oktober 2015)

Penayangan show di hari tersebut dilaksanakan pada pukul 21:00 WIB sehubungan dengan penayangan Gebyar BCA.
Urutan Tim Lagu dasar Persentase suara sementara
1 Rarasurya "Tetap Dalam Jiwa" – Isyana Sarasvati
"My Heart Will Go On" – Céline Dion
16%
2 Save "Stay with Me" – Sam Smith 6%
3 Monostereo "Someone Like You" – Adele
"50 Tahun Lagi" – Warna
26%
4 Wildeones "Sambutlah" – Denada
"C.I.N.T.A" – D'Bagindas
25%
5 Soundwave "Pandangan Pertama" – RAN
"Just the Way You Are" – Bruno Mars
27%
Penampilan lain

Show 10 (Minggu, 1 November 2015)

Di show tersebut, setiap peserta diharuskan untuk berkolaborasi dengan bintang tamu dalam penampilannya.
Urutan Tim Berkolaborasi dengan Lagu dasar Persentase suara akhir
1 Wildeones SM*SH "Baby" – Justin Bieber
"I Heart You" – SM*SH
27%
2 Rarasurya VolMax (termasuk Oncy dan Enda "Ungu") "Hampa Hatiku" – "Ungu"
"Love Me like You Do" – Ellie Goulding
19%
3 Save Nugie "Butiran Debu" – Rumor
"Teman Baik" – Nugie
5%
4 Soundwave Iwa K "Pilihlah Aku" – Krisdayanti
"Irreplaceable" – Beyoncé
28%
5 Monostereo Alex Rudiart Hutajulu "I'm Not the Only One" – Sam Smith
"Hampa" – Ari Lasso
21%
Penampilan lain

Hasil Eliminasi 

 Save Tereleminasi

Minggu keenam

Tema minggu keenam adalah lagu-lagu bernuansa etnik daerah Nusantara. Di minggu tersebut, posisi Addie M.S. dan Maia Estianty sebagai juri digantikan Adib Hidayat dan Titi Rajo Bintang.

Show 11 (Sabtu, 7 November 2015)

Urutan Tim Lagu dasar Persentase suara sementara
1 Rarasurya "Poco Poco" (lagu daerah Sulawesi Utara)
"Rasa Sayange" (lagu daerah Maluku)
11%
2 Monostereo "Bubuy Bulan" (lagu daerah Jawa Barat)
"Bungong Jeumpa" (lagu daerah Aceh)
30%
3 Wildeones "Anak Medan" (lagu daerah Sumatera Utara)
"Sinanggar Tulo" (lagu daerah Sumatera Utara)
"Sik Sik Sibatumanikam" (lagu daerah Sumatera Utara)
23%
4 Soundwave "Sajojo" (lagu daerah Papua)
"Ampar-ampar Pisang" (lagu daerah Kalimantan Selatan)
36%
Penampilan lain

Show 12 (Minggu, 8 November 2015)

Di show tersebut, peserta membawakan lagu-lagu yang telah di-request pemirsa melalui Twitter.
Urutan Tim Lagu dasar Persentase suara sementara
1 Monostereo "Rather Be" – Clean Bandit feat. Jess Glynne
"Bang Bang"– Jessie J, Ariana Grande, dan Nicki Minaj
"Panah Asmara" – Chrisye feat. Tohpati
28%
2 Rarasurya "Tak Ada Logika" – Agnes Monica 13%
3 Soundwave "Oh Kasih" – Shanty
"Lean On" – Major Lazer dan DJ Snake feat.
35%
4 Wildeones "Nombok Dong" – Iwa K
"Give It Away" – Red Hot Chili Peppers
24%
Penampilan lain












Hasil Eliminasi 

 Rara Surya Tereleminasi



































Minggu, 22 November 2015

Masalah Jodoh, Masalah Yang Susah Diselesaikan, Menyebalkan, Bikin Galau Dan Cenat Cenut :D

Siapa yang tak kesal bila ditanya dengan pertanyaan ini, "Kamu udah nikah? Kapan nikah? Udah punya pasangan belum?". Waduh, paling super kesel deh kalau diberi pertanyaan-pertanyaan nyebelin yang selalu tedengar ditelinga.

Pertanyaan-pertanyaan kayak gitu paling sering ditemui di acara pernikahan. Apalagi kalau yang nikah saudara atau temen, maka bertubi-tubi seragan pertanyaan itu menusuk telinga. Saat lebaran juga, apalagi kalau semua keluarga lagi ngumpul apalagi saudara yang jarang ketemu, pasti deh nanyai itu. Bahkan saat ada saudara yang meninggal, masih sempat tu saudara yang lain nanya kapan nikah, wadau super sebel deh. 
Lebih sebel lagi kalau ada keluarga yang lagi acara cukuran rambut anaknya, acara memberi nama atau acara aqiqahan, pertanyaannya lebih menyindir lagi. "Tu lihat, sepupu kamu dah punya anak, kamu nunggu apalagi? kapan nikah, biar bisa nyusul sepupu mu?" dan berbagai banyak pertanyaan nyindir lainnya. Dan yang lebih pedas nih "Ingat, umur mu dah ga muda lagi, jangan sampe jadi perawan tua?" waduh, ini pertanyaan cukup menyayat kalbu. Apalagi kalau saudara yang udah nikah dan punya anak yang umurnya dibawah kita, pasti tu disindir lagi dengan pertanyaan yang cukup menyayat "Yang muda aja udah pada nikah, kamu kapan lagi? masak kalah sama yang muda" wah wah wah, benar-benar berdenyut ni hati.
Acara reunian juga jadi tempat empuk buat pertanyaan itu. Apalagi kalau temen-temen seangkatan pada udah nikah dan punya anak, paling tidak ya punya kekasih lah. Pasti lah si jomblo jadi bahan ledekan, hiks hiks :'(

Kalau cuma diacara-acara tadi sih pasti ga terlalu sering lah, hanya sesekali walau cukup bikin galau juga, haha. Tapi yang lebih bikin galau ya pertanyaan dari kedua orang tua. Yang hampir setiap saat bertanya seperti itu. "Kapan nikah? Nunggu apalagi? Kami udah tua, pengen nimang cucu? Usia kamu udah ga muda lagi, ntar susah dapet keturunan? dan banyak lagi pertanyaan lainnya. Mamak ku juga sering bilang, "Kalau mamak ketemu sama teman-teman mamak terus mereka nanya soal cucu, rasanya mamak sedih juga dan ngerasa mamak yang paling miskin karena belum punya cucu", aku cuma bisa diam saja. Kadang aku jawab, "Jodoh udah diatur Allah , jadi bapak dan mamak sabar aja dan doain aja" atau "Aku juga belum mikirin soal nikah, belum siap, lagian kalo udah waktunya pasti nikah juga" atau "Mau nikah sama siapa, kan aku ga ada kekasih" atau "Mamak dan bapak tenang aja, ntar juga kalau udah waktunya jodoh ku bakal datang dan kami menikah" dan banyak lagi berbagai jawaban lainnya yang aku ajukan.

Memang wajarlah orang tua ku merasa cemas, karena keponakan ku saja sudah wisuda dan sudah bekerja dan mungkin sebentar lagi dia duluan yang nikah, hah. Kalau sepupu, juga udah pada nikah, paling tinggal beberapa orang yang belum. Itu pun usia mereka jauh dibawah ku dan ada yang masih sekolah. Kalau sepupu yang sebaya dengan ku, anaknya saja sudah sekolah. Begitu juga dengan teman-teman seangkatan ku, udah pada nikah, punya anak dan sebagian anak mereka udah pada sekolah. Jadi wajarlah orang tua ku terus bertanya.

Dan pertanyaan bakal terus terdengar kalau lagi ada acara keluarga atau saat lebaran. Bukan hanya dari saudara tapi yang utama dari orang tua. "Tu liat tu sepupu kamu udah pada nikah dan punya anak, kamu kapan lagi?", "Dari keluarga mamak, cuma mamak yang belum punya cucu. Saudara-saudara mamak yang lainnya udah punya cucu semua", "Sepupu-sepupu kamu yang seusia sama kamu anaknya udah pada sekolah, bahkan yang lebih muda dari kamu udah nikah dan ada yang udah punya anak. Kamu kapan lagi?". Heemmm.... benar-benar pertanyaan yang cukup maknyus, haha. Tapi ya harus sabar aja lah. Yang namanya orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya, ingin melihat anak mereka tumbuh besar dan mempunyai keluarga bahagia juga pasangan dan keturunan yang baik. Tapi gimana lagi, namanya juga jodoh udah diatur sama Allah, jadi tunggu tanggal mainnya aja dah. 

Pertanyaan tentang jodoh juga sering terjadi ditempat kerja. Aku bekerja disekolah sebagai tata usaha. Jadi rekan kerja yang notabene adalah guru-guru, sering tu mengajukan pertanyaan juga ngeledekin. Walau ga cuma aku sendiri, ada juga beberapa teman ku yang belum nikah. Tapi yang lain masih jauh dibawah aku usianya dan cowok pula. Jadi ga terlalu masalah kalau mereka belum nikah. Dan ada satu teman yang juga selalu jadi korban, dia juga cewe dan usianya setahun diatas aku. Tapi dia udah nikah bulan september kemarin. Tapi waktu sebelum dia menikah, dia  selalu jadi bahan ledekan, bahkan lebih sering dia yang diledekin dari pada aku. 
Rekan-rekan guru pada ngeledekin dia, mereka bilang kalau dia bisa menikah tahun ini maka akan diberi cuti mengajar selama sebulan tanpa potong gaji, ada lagi guru rekan guru yang bilang mau nyumbang teratak dan pelaminan yang cantik, ada yang mau nyumbang kibot/hiburan, ada yang mau memberikan jasa hena/mehendi gratis berhubung si guru ini selain jadi guru juga berprofesi sebagai penghias hena/mehendi pernikahan. Mereka bicara sambil tertawa terbahak-bahak karena menganggap dia tak kan mungkin menikah tahun ini. Tapi ternyata, beberapa bulan kemudian dia mengabarkan bahwa dia akan segera menikah bulan september. Suasana kantor jadi makin meriah mendengar berita itu. Rekan guru yang lain pada ngeledekin guru-guru yang sudah buat janji dan semuanya pada ingkar, haha. Kalau kata orang medan, temakan cakap yang maksudnya apa yang dikatakan justru terjadi sebaliknya.

Heemmm.....begitulah, masalah jodoh ini memang selalu membuat orang jadi pusing 7 keliling bahkan lebih, haha. Tapi mau bagaimana lagi, jodoh kan udah diatur sama Allah. Karena Allah sudah jelaskan dalam Al-Qur'an bahwa setiap makhluk diciptakan berpasangan. Jadi, kenapa harus takut. Hanya saja butuh kesabaran terutama bagi kita yang jodohnya belum nyampai juga padahal usia sudah sangat matang. Terus berusaha dan berdoa yang paling utama. Tapi usaha juga harus usaha yang benar. Apalagi bagi kita yang Muslim, kan dalam agama Islam kita dilarang pacaran karena pacaran itu mendekati zina dan haram hukumnya. Lagian cara mencari jodoh kan banyak yang halal. Dalam agama Islam disebut Ta'aruf yaitu perkenalan sebelum menikah melalui perantara orang tua, wali, saudara atau teman. Karena itulah aku tidak mau berpacaran, walau semasa sekolah aku pernah pacaran, tapi Alhamdulillah sekarang sudah tobat, hehe.

Jadi, buat kita yang masih menanti kedatangan jodoh. Bersabarlah, dalam penantian dan dalam menghadapi pertanyaan dari orang tua, keluarga, saudara, teman, tetangga dan rekan kerja. Terus perbaiki diri agar kelak bisa membina rumah tangga yang baik dan saling membimbing. Dan Allah pun sudah berfirman dalam Al-Qur'an bahwa wanita yang baik untuk pria yang baik dan pria yang baik untuk wanita yang baik, begitu juga sebaliknya. Jadi, terus lah kita memperbaiki diri. Banyak belajar, baik ilmu dunia dan ilmu akhirat/agama yang paling utama. InsyaAllah, Allah akan memberikan jodoh yang terbaik untuk kita. 

Pengamatan Sekilas

Sering aku perhatikan saat aku diluar rumah terutama saat sore hari ketika aku pulang kerja atau ada keperluan keluar ( aku paling males keluar rumah kalau bukan untuk hal-hal penting seperti kerja, menghadiri undangan/hajatan, takziah, mengunjungi orang sakit, disuruh mamak belanja atau keperluan penting lainnya ). Di daerahku, banyak sekali orang-orang yang berkumpul menghabiskan waktu ditempat-tempat makan/jajan, pinggir jalan, dan tanah lapang/lapangan merdeka. Apalagi kalau ada kegiatan atau acara seperti acara hiburan atau pertandingan olah raga di tanah lapang, wahh... bakalan bejubel manusianya.

Tapi kalau aku amati, kebanyakan dara orang-orang yang berkumpul itu khususnya anak muda. Tujuan utama mereka itu bukan sekedar untuk mencari makan, ngumpul-ngumpul, nyari teman, nyantai atau ga ada kerjaan atau bahkan melarikan diri dari pekerjaan rumah yang disuruh orang tuanya, haha. Tapi tujuan utama mereka adalah mencari pasangan, pamer tampang alias tebar pesona dan gaya-gayaan.
Mungkin wajarlah, apalagi anak-anak baru gede yang baru puber dan masih bergejolak jiwa mudanya. Jadi ya tujuannya nongkrong dipinggir jalan atau di tanah lapang ya untuk nampang, begaya dan cari pacar.
jadi urusan makan, ngumpul sama teman atau melihat acara hiburan atau acara olah raga bukan tujuan utama mereka.
Tapi kalau orang yang sudah dewasa atau orang yang sudah berkeluarga ya memang tujuan utama mereka itu sudah jelas yaitu nyari makanan, nyantai, ngumpul-ngumpul, menikmati hiburan dan pertandingan olah raga. Apalagi kalau yang sudah punya anak khususnya yang anaknya masih kecil atau balita, tujuan utamanya udah jelas untuk membawa anak mereka jalan-jalan.
Walau kadang ada juga sih orang dewasa yang tujuannya nyari pasangan bagi mereka yang belum dapat jodoh ( aku juga belum dapat jodoh tapi aku males lah iseng-iseng nongkrong buat nyari jodoh, hehe ) atau ada juga yang udah punya pasangan tapi malah nyari selingkuhan, jangan ditiru ya yang seperti itu.

Demikian lah pengamatan ku yang ga penting kali ini, haha. Lain kali akan kita sambung dengan pengamatan yang ga penting lainnya. Semoga ada manfaat walau cuma dikit.
Wassalam ^_^

Sabtu, 21 November 2015

Banyak Orang Gila Berkeliaran Di Jalan. Stress Akibat Ekonomi, Cinta, Narkoba, Cita-CIta Atau ... ???

Kemarin, saat pulang kerja ada kehebohan dijalan. Awalnya aku duduk manis diboncengan kereta ( Kalau di sumatera utara sepeda motor disebut kereta ) Bapak ku, karena memang aku tidak bisa membawa motor ( dulunya aku pernah belajar dan bisa bawa motor, tapi karena nabrak pohon mangga dan jatuh, aku jadi trauma. Dan memang aku orangnya gugupan, mau ngerem malah ngegas, haha ), tak menyangka kalau ada terjadi sesuatu dijalan. Aku lihat banyak pengendara yang berhenti ditengah jalan. Tapi arah kendaraan mereka seperti tak tentu arah dan ada yang kembali memutar dan balik arah. Wajah mereka terlihat kebingungan bahkan ada yang ketakutan. Aku kira apa terjadi kecelakaan, tapi tidak terlihat apapun. Aku dan Bapak ku makin bingung, tapi kemudian kami tau apa yang terjadi. Ternyata ada orang gila yang sedang mengamuk di tengah jalan. Membawa bendera merah putih dengan ukuran besar yang dipasang disepotong kayu. Tak lupa pula dia membawa bambu runcing, dan membawa parang/golok dan mengacungkan goloknya ke arah siapaun yang melewatinya. Memakai rompi kuning dan kain sarung. Sekilas mungkin kita kira dia orang normal. Tapi melihat apa yang dia bawa, maka kita akan tau kalau dia orang gila.

Orang gila itu berlari kesana kemari ingin membacok siapapun yang melintas. Mulutnya terus berteriak, marah dan berkata-kata yang tak jelas. Semua orang makin ketakutan. Jalanan makin macet. Anak-anak, apalagi anak sekolah yang berjalan kaki dan yang bersepeda tak berani melintas. Ada yang kembali memutar dan ada yang tetap bertahan. Siapapun tak berani melintas karena takut dibacok sama orang gila.
Akhirnya aku dan Bapak ku memutuskan untuk mengambil jalan lain, untunglah menuju ke rumah ku bisa berbagai arah dan jalan. Tapi tetap saja ada rasa was-was, takut kalau tiba-tiba orang gila itu sudah berada di jalan yang akan kami lewati nanti. Dan untung saja hal itu tidak terjadi. Sepanjang jalan banyak kami temui orang-orang yang memutar jalan untuk menghindari orang gila. Dan saat aku menoleh ke belakang, karena jalan pintas yang kami lewati tembusannya ke jalan besar, dan dari situ terlihat jelas lokasi orang gila yang mengamuk tadi. Untungnya orang gila itu sudah tidak terlihat dan lalu lintas kembali lancar. Aku tak tau apakah orang gila itu diamankan petugas atau sudah pergi ke tempat lain. Tapi yang penting kadaaan jalan sudah aman dan tidak ada orang yang terluka.

Sebenarnya orang gila itu sudah sering meresahkan warga. Banyak sekali orang-orang yang diganggunya. Pakaian orang dijemuran sering dicuri lalu dipakai. Makanan diwarung juga sering diambil, walau terkadang dia juga meminta. Dan banyak lagi ulah-ulah lainnya yang meresahkan.

Memang belakangan ini semakin banyak orang gila yang bertambah diderah ku. Tak tau dari mana saja datangnya atau apa saja penybabnya. Ada yang memang penduduk setempat ada juga yang pendatang.
Seperti beberapa orang gila yang memang merupakan penduduk setempat yang memang sudah lama menderita gangguan jiwa. Ada yang karena ditinggal istrinya, karena dia malas bekerja sehingga dia menjadi stress. Ada juga yang karena suaminya kawin lagi dan kurang perhatiaan dari anaknya. Ada yang karena korban salah tangkap polisi, saat dia dibebaskan pikirannya terganggu karena mungkin sering dipukuli didalam penjara. Ada yang mengalami gangguan jiwa sejak pulang dari malaysia, menurut informasi dia TKI ilegal. Dan banyak lagi yang laiinya.
Tapi hanya satu orang gila ini saja yang suka ngamuk dan mengganggu.

Memang banyak hal yang bisa menyebabkan gangguan jiwa. Kehilangan orang tercinta, dampak buruk narkoba, gagal meraih cita-cita dan yang paling parah adalah masalah ekonomi. Ya, masalah ekonomi sering membuat orang gelap mata dan kehilangan akal sehat. Ada yang rela menjual diri demi uang, ada yang menjual organ tubuh, menjual narkoba, mencuri, merampok, membunuh dan tindak kriminal lainnya. Bahkan banyak orang yang bunuh diri dan banyak sekali terjadi di negara tiongkok. Jadi pasti banyaklah orang yang terganggu jiwanya akibat urusan ekonomi.

Namun yang lebih menjadi masalah, ketika orang-orang yang terganggu jiwanya berkeliaran dijalan, tidak terurus, membuat kerusuhan dan mengganggu orang. Dan Perhatian dari pemerintah memang sangat dibutuhkan. Karena orang-orang yang terganggu jiwanya perlu perawatan khusus agar mereka kembali sembuh. Tapi semua orang tau, biaya untuk perawatan orang sakit jiwa di rumah sakit jiwa cukup mahal. Jika orang yang mengalami sakit jiwa adalah orang dari kalangan atas, pasti mudah saja bagi mereka. Namun kebanyakan yang mengalami gangguan jiwa adalah orang-orang dari kalangan menengah kebawah. Dan bahkan mereka mengalami gangguan jiwa juga akibat masalah ekomoni yang tidak terselesaikan. Sehingga akibatnya mereka tidak terurus dan berkeliaran dijalan. Dan akhirnya mereka semakin sakit dan mengganggu orang lain.

Semoga saja pemerintah kita bisa lebih perduli dengan keadaan masyarakat khususnya masyarakat dari kalangan menengah kebawah. Agar kehidupan masyarakat Indonesia bisa lebih baik dan sejahtera. Apalagi orang-orang dengan gangguan jiwa, mereka memang benar-benar membutuhkan uluran tangan dan bantuan agar jiwa mereka kembali sehat.

Jumat, 20 November 2015

Hujan, Kabut Asap dan Penyakit Musim Hujan ( Flu, Bersin, Batuk Dan Deman )

Hemm.... memasuki bulan penghujan, pastilah setiap hari diwarnai hujan. Dan memang sudah jadi istilah, bulan yang berakhiran ber (mulai dari september, oktober, november sampai desember) disebut bulan nampung ember/wadah pemyimpanan air, karena memang dibulan-bulan ini memang musim penghujan. Karena kalau musim huja pasti banyak orang menampung air hujan pakai ember, apalagi kalau atap/genteng rumah pada bocor, pasti ditampung pakai ember, haha.

Sebenarnya bisa dibilang musim hujan kali ini datangnya terlambat. Karena dampak badai elnino, yang menyebabkan terjadinya kemarau panjang. Namun beberapa minggu belakangan ini hujan sudah sering turun. Turunnya juga pakai jadwal, hehe. Beberapa minggu kemarin hujannya selalu turun tengah malam sampai pagi, diiringi kilat yang bersambung dan suaru petir yang bersahutan. Kemudian jadwal hujannya berubah jadi pagi hari. Bisa dibilang sedikit mengganggu aktifitas kerja, tapi ga boleh ngeluh karena hujan kan rahmat Allah. Jadi tinggal kita aja yang mengatur jadwal biar ga keujanan. Kemudian jadwal hujan pindah jadi siang, beberapa kemudian sore dan diawal malam hari. Dan tadi malam kembali hujan tengah malam, walau gemuruh sudah terdengar dari sore, dan tadi pagi kembali turun hujan deras. Untungnya hujan turun setelah aku sampai ditempat kerja dan berhenti sebelum aku kembali pulang kerja, Alhamdulillah.

Memang kehadiran hujan sangat membawa berkah. Berkat hujan yang sering turun, kabut asap pun berkurang. Titik api dan daerah hutan yang terbakar pun mulai padam. Dan diderah ku juga tidak pernah lagi terlihat lagi kabut asap. Walaupun diawal hujan kabutnya makin tebal dan jarak pandang makin pendek, tapi beberapa hari kemudian kabut asap makin tipis dan hikang.
Dan saat kabut asap menebal, banyak nelayan diderah ku yang tak berani mencari ikan dilaut dimalam hari. Karena mereka takut tersesat. Beberapa saaudara dan tetangga ku menceritakan pengalaman mereka saat melaut malam hari dan mereka kebingungan mencari arah pulang. Karena laut begitu kelat dan dipenuhi kabut sehingga tak terlihat apa-apa. Bahkan ada yang tersesat selama beberapa hari dilaut karena tak tau arah pulang karena kabut asap. Tapi Alhamdulillah, sekarang kabut asap sudah tidak ada lagi.

Dan kalau sudah musim hujan begini banyak sekali virus penyakit bertebaran. Dan penyakit yang tak pernah absen dan sudah sangat terkenal adalah pilek/flu, demam dan batuk. Ya, banyak sekali diantara kita dan salah satunya aku sendiri, hehe, sangat rentan terkena serangan virus influenza saat musim hujan. Ya, baru terkena sedikit hujan saja tubuh ku langsung deman, batuk, pilek, flu, bersin. Harus selalu keluar masuk kamar mandi untuk membuang ingus dan dahak yang ada dihidung dan leher.
Dan aku paling males berobat ke dokter atau minum obat yang ada di warung kalau sakit ku belum parah. Aku lebih suka minum obat herbal seperti madu, wedang jahe, asam jawa dan gula merah, makan kuning telur ayam kampung dan lainnya. Dan mamakku yang selalu menyiapkan semua minuman itu untuk ku, abisnya aku anak manja dan ga mandiri, haha. Dan Alhamdulillah batuk, pilek dan demam ku pun berkurang dan tetap bisa bekerja walau belum fit betul.

Yang pasti, dimusim hujan kita harus bisa mengatur waktu dan menjaga kesehatan. Harus berngkat kerja lebih awal agar ga kehujanan. Siapkan payung, mantel dan jaket agar tidak kebasahan saat hujan sehingga tidak sakit. Jangan banyak makan makanan dingin seperti es. Jangan tidur terlalu larut malam agar badan tetap fit.
Karena hujan itu adalah berkah dari Allah. Jadi ga boleh mengeluh dan menyalahkan hujan. Tinggal diri kita sendiri yang harus bisa menjaga diri kita agar tetap sehat di musim hujan.

Minggu, 08 November 2015

Sejarah Tentang Hari Halloween

Tepat pada tanggal 31 Oktober, banyak orang-orang diluar negeri khususnya orang-orang barat merayakan hari halloween. Bahkan orang Indonesia juga pada ikut-ikutan merayakan tanpa tau alasan dan sejarah mengenai hari halloween. Nah bagi kita umat muslim, merayakan hari halloween termasuk haram merayakan perayakan itu. Pertamaa, karena sudah jelas perayaan umat islam hanya ada dua yaitu perayaan Hari Idul Fitri dan Hari Idul Adha. Kedua, peryaaan halloween adalah perayaan keagamaan, yang dahulunya agama pagan/pemuja setan/berhala kemudian diganti menjadi perayaan agama kristen. Jadi, wajiblah bagi kita umat muslim agar tidak mudah mengikuti kegiatan atau perayaan tanpa tau asalnya dan haram halalnya. 
Berikut aku bagikan sejarah hari halloween untuk teman-teman semua. Artikel ini aku ambil dari wikipedia. Semoga bermanfaat.
Halloween atau Hallowe'en (/ˌhæləˈwn,_ʔˈn,_ˌhɑːlʔ/) merupakan kependekan dari All Hallows’ Evening (Malam Para Kudus),[5]yang juga disebut Allhalloween,[6] All Hallows' Eve,[7] atau All Saints' Eve.[8] Halloween adalah suatu perayaan yang dapat dijumpai disejumlah negara pada tanggal 31 Oktober, yaitu malam Hari Raya Semua Orang Kudus (All Hallows' Day) di Kekristenan Barat. Perayaan tersebut mengawali peringatan trihari Allhallowtide (Masa Para Kudus),[9] suatu periode dalam tahun liturgi yang didedikasikan untuk mengenang orang yang telah meninggal dunia, termasuk para santo/santa (saintshallows), martir, dan semua arwah umat beriman.[10][11]
Menurut suatu pandangan, Malam Para Kudus adalah suatu peringatan yang dikristenkan, yang mana dipengaruhi oleh perayaan panen Kelt,[1][12] dan mungkin berasal dari tradisi pagan, khususnya Samhain —suatu festival Gaelik.[7][13][14] Para akademisi lainnya berpendapat bahwa asal mula perayaan ini tidak berhubungan dengan Samhain dan semata-mata merupakan tradisi Kristen.[1][15]
Aktivitas Halloween meliputi Trick or treat (atau hal terkait dengan penyamaran dengan kostum seram), menghadiri pesta kostum Halloweenmendekorasi, mengukir waluh menjadi Jack-o'-lantern, menyalakan api unggun besar, permainan ramalan dan apple bobbing, bermain lelucon praktis, mengunjungi atraksi berhantu, menceritakan dongeng menakutkan, dan menonton film horor. Di banyak belahan dunia, perayaan keagamaan Kristen dari Malam Para Kudus misalnya menghadiri ibadah gereja dan menyalakanlilin pada makam, masih tetap populer,[16][17][18] meskipun di tempat lain terdapat perayaan yang lebih sekuler dan komersial.[19][20][21] Beberapa umat Kristen secara historis berpantang daging pada Malam Para Kudus,[22][23] suatu tradisi yang tercermin dengan makan makanan tertentu pada hari vigili ini, misalnya apel, colcannonpanekuk kentang, dan kue jiwa.[23][24][25]

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Penggunaan kata Halloween atau Hallowe'en berawal pada sekitar tahun 1785[26] dan berasal dari Kekristenan.[27] Kata "Halloween" berarti "malam yang dikuduskan" atau "malam suci",[28] dan berasal dari suatu istilah Skotlandia untuk All Hallows' Eve (Malam Para Kudus, yaitu malam sebelum Hari Raya Semua Orang Kudus).[29] Dalam bahasa Skot, kata "eve" adalah even, dan dipendekkan menjadi e'en atau een. Seiring berjalannya waktu, (All) Hallow(s) E(v)en berevolusi menjadi Halloween. Meskipun frasa "All Hallows" ditemukan dalam bahasa Inggris Kuno (ealra hālgena mæssedæg, hari misa semua orang kudus), namun frasa "All Hallows' Eve" tidak terlihat hingga tahun 1556.[29][30]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Pengaruh Wales dan Gaelik[sunting | sunting sumber]


Sebuah topeng Hallowe'en Irlandia dari awal abad ke-20 yang dipamerkan di Museum of Country Life.
Adat dan kebiasaan Halloween masa kini diperkirakan telah dipengaruhi adat istiadat masyarakat dan kepercayaan negara-negara berbahasa Kelt, yang mana beberapa di antaranya diyakini memiliki dasar pagan.[31][32] Jack Santino, seorang folkloris, menuliskan bahwa "di seluruh Irlandia terjadi perdamaian yang meresahkan antara adat istiadat dan keyakinan yang berhubungan dengan Kekristenan dan semua yang berhubungan dengan agama-agama Irlandia sebelum masuknya Kekristenan".[33] Sejarawan Nicholas Rogers, saat menelusuri asal mula perayaan Halloween, mencatat bahwa meskipun "beberapa folkloris telah mendeteksi asal mulanya dalam perayaan Romawi kunoPomona, dewi buah-buahan, atau dalam festival orang mati disebut Parentalia, namun lebih khusus lagi dikaitkan dengan festival KeltSamhain", yang mana berasal dari bahasa Irlandia Kuno untuk "akhir musim panas".[31] Samhain (dilafalkan sah-win atau sow-in) merupakan hari yang pertama dan terpenting dari keempat hari-hari kuartal dalam kalender Gaelik abad pertengahan dan dirayakan di Irlandia,Skotlandia, dan Pulau Man.[34][35] Perayaan dilangsungkan pada atau sekitar tanggal 31 Oktober – 1 November dan suatu festival bagi kaum keluarga diselenggarakan pada waktu bersamaan oleh kaum Kelt Britonik; disebut Calan Gaeaf di WalesKalan Gwav di Cornwall, dan Kalan Goañv di Bretagne. Samhain dan Calan Gaeaf disebutkan dalam beberapa literatur tertua dari Irlandia dan Wales. Nama-nama tersebut telah digunakan oleh para sejarawan untuk merujuk pada adat istiadat Halloween Keltik sampai abad ke-19,[36] dan hingga kini masih digunakan sebagai nama-nama Gaelik dan Wales untuk menyebut Halloween.

Snap-Apple Night, dilukis oleh Daniel Maclise tahun 1833, menggambarkan orang-orang yang berpesta dan bermain ramalan saat Halloween di Irlandia.
Samhain/Calan Gaeaf menandai akhir musim panen dan awal musim dingin atau 'paruh yang lebih gelap' dari suatu tahun.[37][38]Sama seperti Belatane/Calan Mai, perayaan itu dilihat sebagai suatu waktu ambang, ketika batas antara dunia ini dan Dunia lainmenipis. Hal ini berarti Aos Sí (dilafalkan ees shee), para 'roh' atau 'peri', dapat lebih mudah datang ke dunia ini dan sangat diyakini.[39][40] Kebanyakan akademisi melihat Aos Sí sebagai "versi-versi terdegradasi dari para dewa kuno [...] yang mana pengaruhnya masih kuat di dalam benak masyarakat sekalipun telah secara resmi digantikan dengan keyakinan agama setelahnya". Aos Sídihormati sekaligus ditakuti, bahkan orang-orang seringkali memohon perlindungan Allah ketika menjelang sampai ke tempat tinggal mereka.[41][42] Saat perayaan Samhain, diyakini bahwa Aos Sí perlu ditenangkan untuk memastikan bahwa masyarakat dan ternakmereka dapat bertahan dalam musim dingin. Persembahan makanan dan minuman, atau sebagian hasil panen, ditinggalkan di luar untuk Aos Sí.[43][44][45] Jiwa-jiwa orang yang telah meninggal juga dikatakan mengunjungi kembali rumah mereka untuk meminta keramahtamahan.[46] Tempat-tempat telah diatur di meja makan dan dekat perapian untuk menyambut mereka.[47] Keyakinan bahwa jiwa-jiwa orang yang telah meninggal kembali ke rumah pada suatu malam dalam setahun tampaknya berasal dari tradisi kuno dan ditemukan dalam banyak budaya di seluruh dunia.[48] Di Irlandia abad ke-19, "lilin-lilin akan dinyalakan dan doa-doa secara resmi didaraskan bagi jiwa-jiwa orang yang telah meninggal. Setelah itu acara makan, minum, dan permainan akan dimulai".[49]
Di seluruh daerah Wales dan Gaelik, perayaan dalam rumah tangga meliputi ritual dan permainan yang dimaksudkan untuk meramal masa depan seseorang, khususnya sehubungan dengan kematian dan pernikahan.[50] Kacang-kacangan dan apel seringkali digunakan dalam ritual ramalan ini. Api unggun besar yang istimewa dinyalakan ada ritual yang melibatkan mereka. Abu, asap, dan nyala apinya dianggap memiliki kuasa pembersihan dan perlindungan, dan juga digunakan untuk ramalan.[36][37] Ada kesan bahwa api tersebut merupakan semacam sihir simpatik atau tiruan –sebagai tiruan Matahari, membantu "kekuatan pertumbuhan" dan menahan kerusakan serta kegelapan musim dingin.[47][51][52] Eddie J. Smith, seorang pendeta Kristen, berpendapat bahwa api unggun tersebut juga digunakan untuk menakut-nakuti para penyihir yang "menunggu hukuman mereka di neraka".[53]
photograph
Sebuah lentera tradisional dari rutabaga(semacam lobak, turnip) untuk Halloween di Irlandia yang dipamerkan di Museum of Country Life, Irlandia.
Sejak setidaknya abad ke-16,[54] festival tersebut menyertakan permainan sandiwara bisu dan menyamar (guising) di Irlandia, Skotlandia, Pulau Man, dan Wales.[55] Dalam permainan ini orang-orang berjalan dari rumah ke rumah dengan mengenakan kostum (atau menyamar), dan biasanya melantunkan syair atau nyanyian untuk mendapatkan makanan.[55] Itu mungkin dikarenakan pada awalnya merupakan suatu tradisi di mana orang-orang menyamar sebagai Aos Sí, atau jiwa-jiwa orang yang telah meninggal, dan menerima persembahan atas nama mereka, serupa dengan kebiasaan souling. Menirukan makhluk-makhluk ini, atau mengenakan samaran, juga diyakini dapat melindungi diri sendiri dari mereka.[56] Ada pendapat bahwa para pemain sandiwara bisu dan penyamar "menjelma menjadi roh-roh lama musim dingin, menuntut imbalan demi keberuntungan".[57] Di beberapa bagian Irlandia selatan, para penyamar menyertakan kuda hobi. Seorang laki-laki berpakaian sebagai Láir Bhán(kuda betina putih) dan memimpin anak-anak muda berkeliling dari rumah ke rumah untuk melantunkan syair —beberapa di antaranya mengandung nada-nada tambahan pagan— demi imbalan makanan. Jika suatu rumah tangga menyumbangkan makanan maka mereka dapat mengharapkan keberuntungan dari 'Muck Olla' tersebut; jika tidak maka akan membawa kemalangan.[58] Di Skotlandia, kaum muda pergi dari rumah ke rumah dengan topeng, wajah dicat atau dihitamkan, seringkali mengancam untuk melakukan kenakalan jika mereka tidak disambut dengan baik.[55]
F. Marian McNeill berpendapat bahwa festival kuno yang melibatkan orang-orang dalam kostum tersebut mewakili roh-roh, dan wajah ditandai (atau dihitamkan) dengan abu yang diambil dari api unggun sakral.[54] Di beberapa belahan Wales, laki-laki yang berpakaian seperti makhluk menakutkan disebut gwrachod.[55] Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, orang-orang muda di Glamorgan dan Orkney berlintas-busana.[55] Di bagian lain Eropa, bermain sandiwara bisu dan kuda hobi merupakan bagian dari festival-festival tahunan lainnya. Namun di daerah berbahasa Kelt "secara khusus cocok untuk suatu malam di mana para makhluk gaib dikatakan pergi mengembara dan dapat ditiru atau dihindari oleh para pengembara manusia".[55] Sejak setidaknya abad ke-18, "meniru roh-roh ganas" mengarah pada permainan lelucon di dataran tinggi Skotlandia dan Irlandia.[55] Mengenakan kostum dan bermain lelucon saat Halloween menyebar ke Inggris pada abad ke-20.[55] Bagi yang bermain samaran dan lelucon di luar pada waktu malam di beberapa tempat, sebagai penerangan tradisional digunakan lentera dari turnip atau mangelwurzel yang dilubangi dan seringkali diukir hingga berupa wajah aneh.[55] Oleh mereka yang membuatnya, lentera tersebut dikatakan mewakili roh-roh,[55] atau digunakan untuk menangkal roh-roh jahat.[59][60] Hal ini umum di sebagian dataran tinggi Skotlandia dan Irlandia pada abad ke-19,[55] serta di Somerset (lihat Malam Punkie). Kemudian pada abad ke-20 menyebar ke bagian lain dari Inggris dan menjadi dikenal secara umum sebagai jack-o'-lantern.[55]

Pengaruh Kekristenan[sunting | sunting sumber]

Adat dan kebiasaan Halloween saat ini juga diduga telah dipengaruhi oleh praktek dan dogma yang berasal dari Kekristenan. Halloween merupakan malam sebelum hari suci Kristen Hari Para Kudus (All Hallows' Day), yang juga disebut Hari Semua Orang Kudus (All Saints') atau Hallowmas, tanggal 1 November dan Hari Semua Jiwa (All Souls' Day) tanggal 2 November, sehingga tanggal 31 Oktober yang merupakan hari libur di beberapa negara ini selengkapnya dinamakan Malam Para Kudus (All Hallows' Eve, yaitu malam sebelum All Hallows' Day).[61] Sejak zaman Gereja perdana,[62] perayaan besar dalam Kekristenan (seperti NatalPaskah, dan Pentakosta) ada vigili yang dimulai pada malam sebelumnya, seperti halnya Hari Para Kudus.[63] Ketiga hari ini secara kolektif disebut Masa Para Kudus (Allhallowtide) dan merupakan suatu masa untuk menghormati parasanto/santa dan jiwa orang yang telah meninggal yang belum meraih Surga. Hari Para Kudus diperkenalkan tahun 609, tetapi awalnya dirayakan setiap tanggal 13 Mei,[64] pada tanggal yang sama dengan Lemuria, suatu festival orang mati dalam agama di Romawi Kuno. Pada tahun 835 tanggal perayaan ini secara resmi dipindahkan ke 1 November, tanggal yang sama dengan Samhain, atas perintah dari Paus Gregorius IV.[64] Beberapa kalangan berpendapat bahwa hal ini disebabkan oleh pengaruh bangsa Keltik, sedangkan yang lainnya mengatakan bahwa ini adalah gagasan bangsa Jermanik,[64] meskipun diklaim bahwa baik mereka yang berbahasa Keltik maupun Jermanik memperingati orang meninggal pada awal musim dingin.[65] Hal itu mungkin dipandang sebagai saat yang paling tepat untuk melakukannya, sebagaimana saat tanaman-tanaman sedang 'sekarat'.[65][64] Ada juga dugaan bahwa perubahan tersebut dilakukan karena "alasan praktis bahwa Roma saat musim panas tidak dapat menampung sejumlah besar peziarah yang berbondong-bondong ke sana", dan mungkin disebabkan pertimbangan kesehatan masyarakat berkenaan dengan Demam Romawi – suatu penyakit yang merenggut sejumlah nyawa selama musim panas yang pengap di daerah tersebut.[66]
Pada Malam Para Kudus, umat Kristen di beberapa belahan dunia mengunjungipemakaman untuk berdoa dan menempatkan bunga serta lilin pada makam orang yang mereka cintai.[67]
Pada akhir abad ke-12 hari-hari tersebut menjadi hari raya wajib di seluruh Eropa dan mencakup berbagai tradisi seperti membunyikan lonceng gereja bagi jiwa-jiwa di api penyucian. Sebagai tambahan, "merupakan hal yang lazim bagi para juru siarmengenakan pakaian serba hitam untuk berpawai di jalan-jalan, membunyikan sebuah bel dengan suara memilukan dan menyerukan kepada semua umat Kristen yang berkehendak baik untuk mengenang jiwa-jiwa yang malang tersebut."[68] Ada pendapat yang mengatakan bahwa souling, yaitu kebiasaan membuat dan berbagi kue jiwa bagi semua jiwa yang telah dibaptis,[69]merupakan asal mula trick-or-treating.[70] Kebiasaan tersebut berawal dari, setidaknya, abad ke-15[71] dan ditemukan di bagian-bagian dari Inggris, FlandriaJerman, dan Austria.[48] Sekelompok kaum miskin, seringkali anak-anak, pergi dari pintu ke pintu sepanjang Allhallowtide untuk mengumpulkan kue-kue jiwa sebagai imbalan atas doa bagi yang telah meninggal dunia, khususnya jiwa-jiwa para teman dan kerabat sang pemberi kue-kue tersebut.[71][72][73] Kue jiwa juga dipersembahkan bagi jiwa-jiwa itu untuk dimakan,[48] atau diberikan kepada kaum miskin yang berkeliling tersebut —yang mana dipandang sebagai wakil mereka.[74]Shakespeare menyebut souling dalam komedinya The Two Gentlemen of Verona (1593).[75]
Mengenai kebiasaan mengenakan kostum, Prince Sorie Conteh, seorang pendeta Kristen, menuliskan: "Secara tradisi diyakini bahwa jiwa mereka yang telah meninggal dunia mengembara di bumi sampai pada Hari Semua Orang Kudus, dan Malam Para Kudus merupakan kesempatan terakhir bagi yang telah meninggal untuk melakukan pembalasan kepada musuh-musuh mereka sebelum beralih ke dunia berikutnya. Agar tidak dikenali para jiwa yang mungkin berusaha membalas dendam itu, orang-orang mengenakan topeng atau kostum untuk menyamarkan identitas mereka".[76] Pada Abad Pertengahan, dalam gereja-gerejadipamerkan relikui para martir dan paroki yang tidak dapat mengakomodirnya mengizinkan umat untuk berpakaian seperti para santo/santa tersebut;[77] praktek ini masih ada dalam beberapa kalangan Kristen masa kini saat perayaan Halloween.[78] Lesley Bannatyne, seorang penulis Amerika, meyakini bahwa hal ini merupakan suatu Kristenisasi dari suatu kebiasaan pagan sebelumnya.[79] Telah dikemukakan bahwa jack-o'-lantern, suatu simbol populer Halloween, pada awalnya merepresentasikan para jiwa orang yang telah meninggal.[80] Saat Halloween, di Eropa abad pertengahan, "api-api dinyalakan untuk memandu jiwa-jiwa ini dalam perjalanan mereka dan memalingkan mereka dari menghantui kaum Kristen yang lurus hati."[81] Rumah tangga di Austria, Inggris, dan Irlandia seringkali harus "menyalakan lilin di setiap ruangan untuk memandu jiwa-jiwa tersebut mengunjungi kembali kediaman duniawi mereka". Lilin-lilin tersebut dikenal sebagai "cahaya jiwa".[82][83][84]
Banyak umat Kristen di daratan Eropa, terutama di Perancis, mempercayai bahwa "sekali setahun, saat Hallowe'en, arwah mereka yang dimakamkan di halaman gereja bangkit untuk suatu karnaval yang liar dan mengerikan" yang dikenal sebagai Danse Macabre (Tarian Kematian), yang mana sering digambarkan dalam dekorasi gereja.[85] Christopher Allmand dan Rosamond McKitterick menuliskan dalam The New Cambridge Medieval History bahwa "umat Kristen tergerak oleh penglihatan Kanak-kanak Yesus yang bermain di pangkuan ibu-Nya; hati mereka tersentuh oleh Pietà; dan para santo pelindung meyakinkan umat akan kehadiran mereka. Tetapi, sementara itu, danse macabre mendesak umat agar tidak melupakan akhir dari semua hal duniawi."[86] Sebuah artikel yang diterbitkan oleh Christianity Today mengklaim bahwa danse macabre diadakan pada arak-arakan di pedesaan dan masque (suatu acara hiburan mengenai pengadilan), di mana orang-orang "berdandan seperti mayat-mayat dari berbagai lapisan masyarakat", dan mengajukan pendapat bahwa hal ini merupakan asal mula pesta kostum Halloween.[87][88]
Di beberapa bagian Britania Raya, kebiasaan-kebiasaan ini mendapat serangan selama Reformasi Inggris karena beberapa kalangan Protestan mencerca purgatorium sebagai suatu doktrin "papisme" yang tidak sesuai dengan gagasan mereka mengenai predestinasi. Sehingga, bagi beberapa kalangan Protestan Nonkonformisteologi All Hallows’ Evedidefinisikan kembali; tanpa doktrin purgatorium, "jiwa-jiwa yang telah berpulang tidak dapat berkelana ke Purgatorium dalam perjalanan mereka ke Surga, sebagaimana yang umat Katolik sering percayai dan tegaskan. Sebaliknya, yang disebut hantu dianggap sebagai roh-roh jahat dalam kenyataannya. Karenanya mereka menebar ancaman."[83]Kalangan Protestan lainnya mempertahankan keyakinan mengenai keadaan antara, yang dikenal sebagai Hades (Pangkuan Abraham),[89] dan tetap merayakan berbagai kebiasaan asalnya, terutama soulingprosesi lilin, serta membunyikan lonceng gereja untuk mengenang mereka yang telah meninggal.[61][90] Berkenaan dengan roh jahat, saat Halloween, "lumbung dan rumah diberkati untuk melindungi semua orang dan ternak dari pengaruh penyihir, yang diyakini mengiringi roh-roh ganas saat mereka berkelana di bumi."[81] Pada abad ke-19, di beberapa bagian pedesaan Inggris, para keluarga berkumpul di bukit-bukit pada malam All Hallows' Eve. Salah satu orang mengangkat seikat jerami yang dibakar dengan sebuah garpu panjang, sementara yang lain berlutut di sekelilingnya dalam lingkaran sambil berdoa bagi jiwa-jiwa kerabat dan teman mereka sampai api tersebut padam. Kebiasaan ini dikenal dengan nama teen'lay, yang berasal baik dari bahasa Inggris Kuno tendan (mengobarkan) ataupun suatu kata yang berhubungan dengan bahasa Irlandia Kuno tenlach (perapian).[91] Meningkatnya popularitas Malam Guy Fawkes (5 November), sejak tahun 1605 dan seterusnya, membuat banyak tradisi Halloween goyah karena disesuaikan dengan hari libur tersebut dan popularitas Halloween memudar di Britania Raya, dengan Skotlandia sebagai pengecualian yang patut dicatat.[92] Di sana dan di Irlandia, mereka telah merayakan Samhain dan Halloween setidaknya sejak Abad Pertengahan Awal; dan kirk Skotlandia (Gereja Skotlandia) melakukan pendekatan yang lebih pragmatis terhadap Halloween, dengan memandangnya penting untuk siklus kehidupan dan ritual peralihan di masyarakat dan karenanya memastikan kelestarian perayaan itu di negara tersebut.[92]
Di Perancis, beberapa keluarga Kristen pada malam All Hallows' Eve berdoa di samping makam orang-orang yang mereka cintai, dan meletakkan pinggan-pinggan penuh susu bagi mereka.[82] Saat Halloween di Italia, beberapa keluarga meninggalkan suatu hidangan makanan besar untuk hantu kerabat mereka yang meninggal dunia, sebelum keluarga tersebut berangkat menuju ibadah gereja.[93] Di Spanyol, saat malam tersebut, dibuat kue pastri istimewa yang dikenal sebagai "tulang belulang sang suci" (bahasa SpanyolHuesos de Santo) dan menaruhnya pada makam-makam di halaman gereja, suatu praktek yang terus berlanjut hingga saat ini.[94]

Penyebaran ke Amerika Utara[sunting | sunting sumber]


Acara tahunan Greenwich Village Halloween Parade di Kota New Yorkmerupakan parade Halloween terbesar di dunia.[95]
Lesley Bannatyne dan Cindy Ott menuliskan bahwa koloni Anglikan di Amerika Serikat Selatan dan koloni Katolik di Maryland"menerima All Hallow's Eve dalam kalender gereja mereka",[96][97] meskipun kaum Puritan New England menentang dengan keras hari libur tersebut, bersama dengan perayaan tradisional lain dari gereja yang dibentuknya, termasuk Natal.[98] Almanak Amerika Utara dari akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 tidak memberikan indikasi bahwa Halloween dirayakan secara luas di sana.[99]Imigrasi besar-besaran bangsa Skotlandia dan Irlandia pada abad ke-19 menjadikan Halloween sebagai suatu hari libur besar diAmerika Serikat.[99] Walau hanya terbatas pada masyarakat imigran selama pertengahan abad ke-19, perayaan tersebut secara bertahap berasimilasi ke dalam masyarakat arus utama, dan pada dekade pertama abad ke-20 dirayakan dari pesisir ke pesisir oleh masyarakat dari semua latar belakang agama, ras, dan sosial.[100] "Di daerah-daerah CajunMisa malam hari dirayakan di pemakaman saat malam Halloween. Lilin-lilin yang telah diberkati ditempatkan di makam-makam, dan para keluarga terkadang menghabiskan waktu sepanjang malam di sisi makam."[101]

Simbol-simbol[sunting | sunting sumber]


Saat Halloween, pekarangan, ruang publik, dan beberapa rumah mungkin dihiasi dengan simbol-simbol yang mengerikan menurut tradisi, misalnya penyihirkerangka,hantujaring laba-laba, dan batu nisan.
Perkembangan penggunaan artefak dan simbol yang terkait dengan Halloween terbentuk seiring berjalannya waktu. Menurut tradisi,jack-o'-lantern dibawa oleh para penyamar untuk menakut-nakuti roh jahat.[80][102] Ada suatu cerita rakyat populer di kalanganKristen Irlandia terkait dengan jack-o'-lantern,[103] yang mana dalam folklor dikatakan merepresentasikan "jiwa yang ditolak masuk kesurga maupun neraka":[104]
Dalam perjalanan pulang ke rumah setelah minum-minum semalaman, Jack bertemu dengan Iblis dan menipunya hingga ia memanjat sebuah pohon. Jack yang berpikir cepat segera menggoreskan tanda salib pada kulit pohon, sehingga membuat Iblis terperangkap. Jack menyambar dengan suatu pernyataan bahwa Setan tidak pernah dapat mengklaim jiwanya. Setelah suatu kehidupan yang dipenuhi dosakemabukan, dan tipu muslihat, Jack ditolak masuk ke surga ketika ia meninggal dunia. Iblis menepati janjinya dengan menolak Jack masuk ke dalam neraka dan melempar sebuah bara api ke arahnya, langsung dari api neraka. Saat itu malam yang dingin, maka Jack menempatkan arang tersebut di sebuah turnip yang dilubangi untuk mencegahnya keluar, karena waktu itu Jack dan lenteranya telah mengembara mencari sebuah tempat untuk istirahat.[105]
Menurut tradisi di Irlandia dan Skotlandia, turnip tersebut telah diukir atau dipahat saat Halloween,[106][107] namun para imigran diAmerika Utara menggunakan waluh setempat, yang mana lebih lunak dan lebih besar –sehingga lebih mudah diukir dibanding turnip.[106] Tradisi mengukir waluh di Amerika tercatat tahun 1837[108] dan awalnya terkait dengan waktu panen pada umumnya, tidak secara khusus dikaitkan dengan Halloween sampai pada pertengahan hingga akhir abad ke-19.[109]
Gambaran modern Halloween berasal dari banyak sumber, termasuk eskatologi Kristen, adat nasional, karya-karya Gotik dan sastra horor (seperti Frankenstein dan Dracula) serta film horor klasik (seperti Frankenstein dan The Mummy).[110][111] Citra tengkorak, yang mana merujuk pada Golgota dalam tradisi Kristen, berfungsi sebagai "suatu pengingat akan kematian dan sifat sementara kehidupan manusia", dan karenanya ditemukan dalam komposisi memento mori serta vanitas;[112] oleh sebab itu citra tengkorak menjadi biasa saat Halloween, yang mana bersentuhan dengan tema ini.[113] Secara tradisi, dinding belakang bangunan gereja "dihiasi dengan suatu penggambaran tentangPengadilan Terakhir, lengkap dengan makam-makam yang terbuka dan bangkitnya orang mati, dengan suatu surga yang penuh dengan malaikat dan suatu neraka yang penuh dengan setan," sebuah corak yang telah meresap ke dalam perayaan dari trihari ini.[114] Salah satu karya tertua tentang topik Halloween adalah dari penyair Skotlandia John Mayne, yang mana pada tahun 1780 membuat catatan mengenai lelucon saat Halloween; "What fearfu' pranks ensue!" (Betapa menakutkannya lelucon-lelucon yang dibuat!), seperti juga hal supranatural yang dikaitkan dengan malam tersebut, "Bogies" (hantu-hantu), mempengaruhi "Halloween" (1785) karya Robert Burns.[115] Elemen-elemen musim gugur seperti waluh, kelobot jagung, dan orang-orangan sawah, juga lazim ditemui. Rumah-rumah seringkali dihias dengan jenis-jenis simbol ini sekitar masa perayaan Halloween. Gambaran mengenai Halloween meliputi tema-tema kematiankejahatan, dan monster-monster dalam mitos.[116] Hitam, oranye, dan kadang-kadang ungu, merupakan warna-warna tradisional Halloween.

Trick or treat dan penyamaran[sunting | sunting sumber]


Para trick-or-treater diSwedia
Trick-or-treating adalah suatu perayaan yang biasa dilakukan anak-anak saat Halloween. Anak-anak pergi berkeliling dari rumah ke rumah dengan mengenakan kostum; mereka meminta diberikan sesuatu seperti permen, atau kadang-kadang uang, sambil mengajukan pertanyaan, "Trick or treat?" Kata "trick" mengacu pada "threat" (ancaman) yang berarti bahwa mereka akan melakukan kenakalan pada pemilik rumah atau propertinya jika tidak diberikan apa-apa.[70] Praktek tersebut dikatakan berakar dari praktek bermain sandiwara bisu (mumming) di abad pertengahan, yang mana berkaitan erat dengan kebiasaan berbagi kue jiwa (souling).[117] John Pymm menuliskan bahwa "banyak hari-hari raya yang berkaitan dengan pertunjukan drama mumming yang dirayakan oleh Gereja Kristen."[118] Hari-hari raya ini misalnya All Hallows' Eve (Malam Para Kudus), Natal, Malam Keduabelas, dan Selasa Pengakuan (Shrove TuesdayMardi Gras).[119][120] Bermain sandiwara bisu dipraktekkan di Jerman, Skandinavia, dan belahan Eropa lainnya;[121] orang-orang mengenakan kostum dan topeng serta "berpawai di jalan-jalan dan masuk ke rumah-rumah untuk menari atau bermain dadu dalam keheningan."[122]
Di Inggris, sejak masa abad pertengahan,[123] sampai tahun 1930-an,[124] masyarakat mempraktekkan kebiasaan Kristen meminta-minta kue jiwa saat Halloween, dimana sekelompok anak-anak dan kaum miskin, baik umat Protestan maupun Katolik,[90] pergi dari paroki ke paroki untuk meminta kue-kue jiwa pada kaum kaya, dengan imbalan doa bagi jiwa-jiwa para pemberi dan teman mereka.[72] Di Skotlandia dan Irlandia, menyamar (guising) – yaitu anak-anak menyamarkan diri dengan mengenakan kostum sambil berkeliling dari rumah ke rumah demi mendapatkan makanan atau uang logam – merupakan suatu kebiasaan Halloween tradisional, dan tercatat di Skotlandia saat Halloween tahun 1895 di mana mereka yang bertopeng dalam penyamaran membawa lentera yang terbuat dari turnip yang dilubangi, mengunjungi rumah-rumah untuk mendapatkan kue, buah, dan uang.[107] Praktek menyamar saat Halloween di Amerika Utara pertama kali tercatat tahun 1911, di mana sebuah surat kabar di Kingston, Ontario melaporkan anak-anak yang melakukan guising di lingkungan sekitarnya.[125]

Souling merupakan suatu praktek Kristen yang dilakukan di banyak kota di Inggris saat Halloween dan Natal.
Penulis dan sejarawan Amerika Ruth Edna Kelley dari Massachusetts menuliskan buku pertama yang berisi sejarah panjang Halloween di Amerika Serikat, The Book of Hallowe'en (1919), dan bercerita tentang souling dalam bab "Hallowe'en di Amerika".[126] Dalam bukunya, Kelley menyinggung kebiasaan-kebiasaan yang datang dari seberang Atlantik: "Orang-orang Amerika telah memeliharanya, dan menjadikan ini suatu acara sebagaimana harusnya dalam hari-hari terbaiknya di seberang lautan. Semua kebiasaan Halloween di Amerika Serikat dipinjam langsung atau diadaptasi negara-negara lain".[127]
Referensi pertama tentang guising di Amerika Utara mencatat tahun 1911, sedangkan referensi lain tentang ritual meminta-minta saat Halloween memperlihatkan tahun 1915, di tempat yang tak diketahui, dengan referensi ketiga di Chicago pada tahun 1920.[128] Penggunaan paling awal yang diketahui atas istilah "trick or treat" dalam media cetak memperlihatkan tahun 1927, di Blackie Herald AlbertaKanada.[129]
Ribuan kartu pos Halloween yang diproduksi saat pergantian abad ke-20 sampai tahun 1920-an menampilkan anak-anak, tetapi tanpa trick-or-treating.[130] Kebiasaan ini tampaknya belum dipraktekkan secara luas sampai tahun 1930-an; kemunculan pertama istilah tersebut di Amerika Serikat tercatat pada tahun 1934,[131] dan penggunaan pertama dalam suatu publikasi nasional terjadi pada tahun 1939.[132]

Bagasi sebuah mobil di acara trunk-or-treat di Pusat Pembelajaran Awal dan Gereja Lutheran St. Yohanes diDarien, Illinois.
Ada suatu varian populer dari trick-or-treating, yang dikenal dengan nama trunk-or-treating (atau Halloween tailgating), di mana "anak-anak ditawarkan suguhan (treat) dari bagasi (trunk) mobil yang diparkir di pelataran parkir gereja," atau terkadang di pelataran parkir sekolah.[94][133]Dalam acara tersebut, bagasi masing-masing mobil dihias dengan suatu tema tertentu,[134] misalnya peran kerjakitab suci, film, dan bacaan anak.[135] Trunk-or-treating telah berkembang popularitasnya karena dianggap lebih aman daripada pergi dari pintu ke pintu, suatu pokok yang diterima dengan baik oleh para orang tua, serta kenyataan bahwa perayaan tersebut "memecahkan teka-teki di daerah pedesaan di mana rumah-rumah dibangun terpisah setengah mil jaraknya".[136][137]

Kostum[sunting | sunting sumber]


Suatu pesta kostum pada tahun 1890.
Kostum-kostum Halloween secara tradisi menirukan tokoh-tokoh supranatural seperti vampir, monster, hantu, kerangka, penyihir, dan setan. Seiring berjalannya waktu, di Amerika Serikat pemilihan kostum diperluas hingga mencakup karakter-karakter populer dari arketipeumum, selebriti, dan fiksi seperti ninja dan putri raja.[70]
Berdandan dengan kostum dan melakukan penyamaran merupakan hal yang lazim di Irlandia dan Skotlandia pada akhir abad ke-19.[107]Mengenakan kostum menjadi populer dalam pesta-pesta Halloween di Amerika Serikat pada awal abad ke-20, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak. Kostum Halloween pertama yang diproduksi secara massal terlihat di toko-toko pada tahun 1930-an ketika trick-or-treating telah menjadi populer di Amerika Serikat.
Parade Halloween Newyork dimulai pada tahun 1974 oleh Ralph Lee, seorang pemain boneka dan pembuat topeng dariGreenwich Village. Acara tahunan tersebut merupakan pawai perayaan Halloween terbesar di dunia, dan salah satu pawai besar malam hari khas Amerika (bersama dengan Parade Cahaya Bintang Portland), yang menarik minat lebih dari 60 ribu peserta berkostum, 2 juta penonton, dan lebih dari 100 juta pemirsa televisi di seluruh dunia.[95]
Eddie J. Smith, dalam bukunya Halloween, Hallowed is Thy Name menawarkan suatu perspektif religius dalam hal mengenakan kostum saat All Hallows' Eve. Ia berpendapat bahwa dengan berdandan sebagai makhluk-makhluk "yang pada satu waktu menyebabkan kita takut dan gemetar", orang dapat menertawakan Setan "yang kerajaannya telah dirampas oleh Juruselamat kita." Gambar-gambar kerangka dan orang mati merupakan dekorasi tradisional yang digunakan sebagaimemento mori (pengingat bahwa setiap orang akan meninggal dunia).[138][139]

UNICEF[sunting | sunting sumber]

"Trick-or-Treat for UNICEF" merupakan program penggalangan dana untuk mendukung UNICEF,[70] suatu badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyediakan bantuan kemanusiaan untuk anak-anak di negara berkembang. Bermula sebagai acara setempat di suatu lingkungan Philadelphia Timur Laut pada tahun 1950 dan diperluas ke tingkat nasional pada tahun 1952, program tersebut meliputi pembagian kotak-kotak kecil oleh semua sekolah (atau di zaman modern, sponsor perusahaan seperti Hallmark, di toko-toko berlisensi mereka) kepada para trick-or-treater agar mereka dapat memperoleh sedikit sumbangan dari setiap rumah yang mereka kunjungi. Diperkirakan bahwa anak-anak berhasil mengumpulkan lebih dari $ 118 juta untuk UNICEF sejak awal peluncuran program tersebut. Di Kanada, pada tahun 2006, UNICEF memutuskan untuk menghentikan kotak-kotak pengumpulan tersebut, sambil menyebut kekhawatiran mengenai administrasi dan keamanan; setelah berkonsultasi dengan sekolah-sekolah, mereka mendesain ulang program tersebut.[140][141]

Perayaan religius[sunting | sunting sumber]

Hari Raya Semua Orang Kudus ditentukan misionaris Kristen bertepatan dengan hari raya pagan dengan alasan ingin orang pagan mempercayai agama Kristen. Hari Orang Mati (Day of the Dead) yang merayakan kedatangan arwah sanak keluarga dan kerabat kembali ke bumi sampai sekarang masih diperingati di beberapa negara seperti di Brazil,MeksikoChina dan Filipina.

Di seluruh dunia[sunting | sunting sumber]


Pajangan bertema Halloween diSaitamaJepang.
Tradisi dan arti penting Halloween sangat bervariasi di antara negara-negara yang merayakannya. Di Skotlandia dan Irlandia, adat tradisional Halloween misalnya anak-anak berdandan dengan kostum untuk melakukan guising, mengadakan pesta, sementara praktek lainnya di Irlandia meliputi penerangan api unggun besar (bonfire) dan pertunjukan kembang api.[142][143] Di Bretagne anak-anak bermainlelucon praktis dengan menempatkan lilin-lilin di dalam tengkorak di pemakaman untuk menakut-nakuti pengunjung.[144] Imigrasitransatlantik secara massal pada abad ke-19 mempopulerkan Halloween di Amerika Utara, dan perayaan di Amerika Serikat sertaKanada memberikan dampak yang berarti menyangkut bagaimana acara tersebut dirayakan di negara-negara lainnya. Pengaruh Amerika Utara yang lebih kuat ini, terutama dalam unsur-unsur komersial dan ikonik, telah meluas ke tempat-tempat seperti Amerika SelatanAustralia,[145] Selandia Baru,[146] sebagian besar Eropa DaratanJepang, dan belahan Asia Timur lainnya.[147] Di Filipina, saat Halloween, orang-orang Filipina pulang ke kampung halaman mereka dan membeli lilin serta bunga, untuk persiapan Hari Raya Semua Orang Kudus (Araw ng mga Patay) pada 1 November dan Hari Semua Jiwa —meski hari ini jatuh pada tanggal 2 November, kebanyakan dari mereka merayakannya lebih cepat pada tanggal sebelumnya.[148]