Saat berjalan-jalan sore keliling hutan, Panda Kecil memperhatikan keadaan sekitar, ada yang sedikit berbeda. Keliatan banyak sekali hewan-hewan yang seperti berlomba atau melakukan suatu hal yang dilakukan secara bersamaan dan beramai-ramai, tapi bukan bermain.
Dan ternyata mereka sedang melakukan ujian. Ada sekelompok elang laut yang sedang melakukan ujian kecepatan terbang dan menangkap ikan. Ada anak-anak citah yang sedang ujian berlari dan berburu. Ada pula ular kobra yang sedang diuji untuk mematuk mangsa. Dan banyak lagi hewan lainnya yang sedang mengadakan tes atau ujian untuk menguji sejauh mana kemampuan mereka.
Tapi Panda Kecil sedikit terkejut melihat ada hewan-hewan yang curang. Segerombolan monyet yang sedang diuji mengumpulkan buah tercepat, malah mencuri buah-buahan dari sarang tupai. Ada pula
merak yang diuji siapa yang memiliki bulu terindah, malah mencabuti bulu temannya yang lebih indah dari dia. Dan yang lebih parah adalah ayam hutan, demi menjadi pejantan penguasa dia malah menyuap ayam hutan kepala suku dengan begitu banyak makanan. Padahal dia sama sekali tidak mempunyai jiwa pemimpin, dia malas dan hanya ingin menguasai betina-betina muda dan cantik yang ada dikelompok mereka. Sementara betina tua, disuruh mencari makan dan mengurus anak. Sungguh tidak adil.
Panda Kecil hanya bisa melihat tanpa bisa banyak bicara. Pernah ia memberikan protes, tapi malah akhirnya ia yang di buli oleh hewan-hewan yang diprotes. Panda Kecil hanya bisa berharap, semoga raja hutan bisa lebih bijaksana dalam mengawasi dan mengatur penghuni hutan ini. Karena Panda Kecil benar-benar tidak nyaman melihat pemandangan ini. Tapi apa daya, Panda Kecil hanyalah Panda Kecil. Dan suaranya tak kan didengar oleh mereka.
Panda Kecil melanjutkan perjalanan, pulang. Sambil menikmati langit senja yang mulai menguning kemerahan. Melupakan apa yang dilihatnya tadi. Dan berusahan agar tidak tertular virus-virus yang benar-benar mematikan moral, yang sedang menyebar dihutan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar