Sabtu, 25 Juli 2015

25 Juli 1987

Waktu itu di tanggal 25 bulan Juli tahun 1987, suara bayi mungil terdengar di waktu subuh, membawa kebahagiaan dihati orang tua dan keluarganya. Bayi perempuan yang lahir dari rahim seorang Ibu yang tangguh dan penuh kasih sayang. Bayi perempuan yang kemudian dipanggil Juli, sesuai dengan kelahirannya bulan Juli. Bayi yang diharapkan menjadi anak shalehah, anak yang bisa dibanggakan, berguna bagi agama juga nusa bangsa, yang bisa menjadi tempat berteduh orangtuanya dihaari tua kelak, dan menolong mereka diakhirat kelak.

Dan kini, 25 Juli 2015, sudah genap 28 usia bayi perempuan mungil yang kini menjelma menjadi wanita dewasa. Dan diharapkan bisa benar-benar menjadi wanita dewasa yang sesungguhnya, yang bisa bertanggung jawab dan menjalani kehidupan dengan benar sesuai tuntunan agama Islam. Dan bisa selalu berbakti kepada orangtua dan membahagiakan mereka. Dan bisa menggapai impian, harapan dan cita-cita.

Hemm...  itulah sedikit kata-kata puitisku tentang hari kelahirannku yang tepat pada hari ini. 28 tahun yang lalu, 25 Juli 1987 tepat pada hari sabtu, aku dilahirkan didunia ini. Dan kini, 28 tahun kemudiaan, 25 Juli 2015, juga tepat dihari sabtu, aku memperingati hari kelahiranku. Hari yang sangat spesial dan istimewa bagiku. Dan yang menambah istimewa, karena harinya juga hari sabtu, sama dengan hari saat aku dilahirkan dulu.

Hari kelaihranku tidak dirayakan, karena memang dalam agama islam tidak ada perayaan hari ulang tahun, karena itu merupakan tradisi non muslim. Dan dalam agama islam hanya ada 2 hari raya yang wajib dirayakan yaitu hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha, selainnya tidak boleh dirayakan.
Memang dari kecil dulu, walaupun waktu itu aku dan orangtua ku juga belum mengerti tentang larangan merayakan ulang tahun, tapi aku memang tidak pernah merayakan seperti anak-anak lain yang merayakan secara besar-besaran dengan pesta.
Aku hanya merayakan dengan kedua orangtua ku, kakek nenek, dan beberapa sepupu yang seumuran dengan ku. Memang kami membeli kue bolu dan lilin lalu memasang beberapa balon didekat jendela. Pernah juga aku mengundang beberapa temanku untuk datang ke rumah dan makan bersama saat aku masih sekolah dasar. Dan kadang kami hanya bertiga (aku dan kedua orangtua ku) merayakan bersama dirumah dengan menikmati makanan kesukaan yang dibuat Mamak ku. Ya, memang sudah jadi kebiasaan kami, saat hari lahir ku atau hari lahir Bapak dan Mamak ku, Mamakku memasak makanan kesukaan kami. Dan dari sekian banyak makanan kesukaan yang sering dimask yaitu pulut kuning. Makanan berbahan dasar beras pulut/ketan yang dimasak dengan santan dan diberi kunyit agar kuning, lalu ditambah inti/gula kelapa (gula merah yang dimasak dengan kelapa parut). Makanan khas suku Melayu, karena memang Mamak ku keturunan Padang dan Melayu dan Bapak ku suku Karo, jadinya aku nano-nano sukunya Karo+Padang+Melayu campur-campur kayak es campur, haha.
Yang pasti tidak ada yang namanya pesta ulang tahun. Kami hanya merayakan secara sederhana dengan makanan kesukaan. Jika ada rejeki lebih, Mamak ku memasak yang banyak dan dibagikaan kepada saudara dan tetangga. Berharap dengan bersedekah bisa menambah berkah dan kebaikan.

Usia bertambah dan sekaligus pertanda berkurangnya waktu kita berada di bumi Allah ini dan semakin dekatlah waktu kita menuju kembali pada-Nya. Karena memang semakin hari, semakin berlalunya waktu maka semakin dekatlah menghantarkan kita menuju ajal/kematian kita. Jadi, kalau kita merayakan ulang tahun itu sama saja dengan kita merayakan hari kematian kita. Padahal kematian itu bukan untuk dirayakan tapi dipersiapkan, mempersiapkam bekal menuju akhirat, tempat tinggal kita  yang abadi.
Karena itu, moment hari kelahiran tak perlu dirayakan dengan pesta pora dan kehebohan, Tapi haruslah kita renungkan dan mulai perbaiki diri. Agar bilangan usia kita yang bertambah bisa menjadi berkah dan kebaikan juga manfaat bagi kita dan semua orang. Dan agar kita bisa memperbanyak bekal menuju kekampung akhirat kita, kampung halaman yang abadi.

Aku selalu berharap dan berdoa kepada Allah, semoga usia ku ini bisa menjadi berkah, bisa membuatku semakin mendekatkan diri kepada Allah, bisa menjadi anak yang shalehah dan berbakti dan membahagiakan kedua orang tua ku, bisa bermanfaat bagi semua orang, dan aku pun bisa lebih dewasa dalam berpikir dan bertindak. Karena memang selama ini tingkah laku dan cara pikir ku masih kekanak-kanakan dan selalu dipenuhi emosi dan kurang bersabar. Dan masih banyak lagi harapan, impian dan cita-cita yang aku harap bisa tercapai. Yang pasti, aku berharap bisa menjadi lebih baik lagi dari hari kemarin.

Aku juga mendoakan untuk semua orang yang juga berulang tahun hari ini hari yang sama dengan ku, aku doakan untuk kita semua semoga Allah selalu melimpahkan keberkahan, cinta dan kasih sayangnya kepada kita, memberikan umur yang panjang lagi berkah juga kesehatan, kebahagiaan dan keselamatan dunia akhirat, rejeki yang halal lagi berkah,  menjadikan kita anak yang shaleh dan shalehah berbakti dan membahagiakan kedua orang tua, menjadi manusia yang berguna dan bermanfaat bagi semua orang, moga kita mendapatkan jodoh yang shaleh/shalehah, keluarga yang sakinah mawadah warahmah, anak dan keturunan yang shaleh dan shalehah, memiliki kehidupan yang damai dan tenang penuh berkah dan kebaikan, tercapai semua harapan, impian dan citap-cita, semakin mendekatkan diri pada Allah dan mengajak orang untuk mendekatkan diri pada Allah, dan bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi, Aamiin ya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar