Tak terasa, bulan Ramadhan yang kita cintai akan segera berlalu. Hari ini hari terakhir berpuasa, hari terakhir bulan Ramadhan di tahun ini. Dan besok tibalah hari kemenangan, hari raya Idul Fitri. Rasanya, begitu cepat bulan Ramdhan berlalu. Padahal seakan baru kemarin kita berpuasa, kita telah tiba di ujung bulan Ramadhan. Bulan yang pebuh berkah dan ampunan, tempat kita untuk memperbanyak amal ibadah karena dilipat gandakan setiap pahala. Ada diantara kita yang benar-benar menjalankan ibadah dengan sepenuh hati, ada yang sekedarnya saja, ada yang bermalas-malasan dan ada juga yang tak mnegerjakan dan taka perduli sama sekali.
Coba kembali kita renungkan, sudahkah kita menjalani bulan puasa ini dengan sepenuh hati, dengan benar dan semata-mata karena mengharap ridha Allah?. Sudahkah kita menjalani puasa dengan penuh keikhlasan dan sabar tanpa keluh kesah, sudahkah kita tingkatkan keimanan kita, apakah kita sudah shalat 5 waktu dengan tepat waktu, banyakkah shalat sunnah yang kita kerjakan seperti shalat Tahajud dan terutama shalat Tarawih yang hanya setahun sekali dan hanya ada dibulan Ramadhan, sudah kah kita banyak membaca Al-Qur'an dan mengkhatamkannya selama Ramadhan, banyakkah kita berdzikir dan bershalawat, rajinkah kita bersedekah dan yang paling gampang yaitu memberikan makanan untuk orang yang berbuka karena banyak pahalanya, dan sudahkah kita memperbaiki diri dan semakin baik lagi dan lebih baik dari Ramadhan kemarin, dan masih banyak renungan lainnya yang kita perlu renungkan.
Dan aku sendiri merasa diriku di Ramadhan tahun ini sedikit lebih buruk dari Ramadhan kemarin. Karena ibadahku tak terlalu banyak, dan banyak hal lain yang aku rasa memang tidak baik dan aku begitu merasa malu dan bersalah kepada Allah.
Bulan Ramadhan segera berlalu, begitu banyak hal menarik dan hal yang tak dijumpai dibulan lainnya dan hanya kita temui dibulan Ramdhan dan pasti sangat kita rindukan. Seperti shalat Tarawih, kita pasti rindu shalat Tarawih berjema'ah ke masjid. Para penjual aneka makanan berbuka puasa disepanjang jalan, acara-acara televisi yang bertema Ramadhan, Suara orang-orang yang membangunkan sahur baik dari masjid-masjid atau warga yang berkeliling. Bangun pagi untuk sahur walau setelah Ramadhan kita masih bisa menjumpai puasa sunnah lainnya, apalagi puasa sunnah di bulan syawal yang biasa dikerjakan mulai tanngal 2 syawal sampai akhir bulan syawal dan ada puasa sunnah lainnya, tapi tetap beda rasanya sahur dibulan Ramadhan dengan sahur puasa sunnah. Rindu suasana menjelang berbuka apalagi bila berkumpul dengan keluarga atau teman-teman dan orang-orang tercinta, dan banyak lagi moment atau suasana yang bakal kita rindukan saat bulan Ramadhan telah berlalu.
Tapi ada juga hal-hal yang kurang baik tapi banyak sekali dilakukan oleh orang-orang dibulan puasa. Bahkan sudah menjadi tradisi dan kebiasaan yang seperti tak bisa ditinggalkan. Seperti bermain meriam bambu, petasan/mercon/kembang api, dan asmara subuh. kegiatan-kegiatan itu sungguh tidak baik, mengganggu dan merusak keindahan dan kedaiman juga kesucian bulan Ramadhan.
Jelas-jelas bermain meriam bambu dan petasan mengganggu ketenangan juga pemborosan. Apalagi banyak orang-orang yang bermain meriam bambu dan petasan saat setelah berbuka puasa. Seharusnya kita menyiapkan diri untuk shalat tarawih, eh malah bermain. Bahkan kadang orang dewasa juga ikut bermain, bukan anak-anak saja. Padahal orang dewasa seharusnya yang menasehati, bukan malah ikut bermain. Apalagi saat orang-orang khusuk menjalankan shalat tarawih, eh malah dikejutkan dengan suaran meriam bambu dan petasan. Juga ada yang iseng melempar petasan kepada orang yang sedang berjalan apalagi orang tua sehingga mereka jadi terkejut. Sungguh berbuatan itu sangat menggangu dan berdosa. Harusnya bulan puasa kita banyak beribadah, bukannya bermain yang jelas menggangu orang lain terutama menggangu urusan ibadah dan mendatangkan dosa dan juga pemborosan karena uang terbuang untuk beli petasan. Dari pada beli petasan, lebih baik uangnya disedekahkan atau dibelikan makanan dan dibagikan kepada saudara kita yang kurang mampu, agar mereka bisa sahur dan berbuka dengan makanan yang sehat dan bergizi.
Kemudian kegiatan asamara subuh, kegiatan yang sudah sejak lama ada dan seperti menjadi tradisi yang begitu melekat. Menurut sejarah, asmara subuh dulunya merupakan kegiatan positif yaitu kegiatan yang dilakukan para pemuda untuk membaur dialam sambil belajar. Namun dengan perubahan zaman, tradisi asmara subuh pun menjadi berubah negatif. Asmara subuh jadi ajang untuk kumpul-kumpul para pemuda dan pemudi dengan alasan mencari teman sambil olah raga dan lain-lain. Tapi yang paling parahnya, justru banyak yang melakukan perbuatan maksiat disana. Seperti berpacaran bahkan melakukan perbuatan mesum. Belum lagi geng motor, kebut-kebutan yang menggangu pengguna jalan lainnya, dan banyak lagi kegiatan negatif lainnya yang sangat meresahkan dan bahkan jauh dari nilai ibadah. Dan sudah sepatutnya orang tua agar lebih ketak dalam mengawasi anak-anak mereka terutama yang remaja. Agar tidak ikutan melakukan asmara subuh atau main meriam bambu dan petasan yang menggangu dan meresahkan warga.
Bulan Ramadhan segera berlalu. Pasti hati kita sangat rindu dengan semua suasana dan keberkahan bulan Ramadhan. Semoga amal ibadah puasa kita diterima Allah, menjadi berlkah dan kebaikan untuk kita, semoga kita bisa menjadi lebih baik lagi dari Ramdhan kemarin dan semoga Allah masih memberi kesempatan untuk kita bertemu dengan bulan Ramadhan tahun depan. Dan semoga bagi kita yang menjalan ibdah dengan sepenuh hati bisa mempertahankan dan lebih baik lagi di Ramadhan tahun depan. Dan bagi kita yang ibadahnya masih kurang mantap, bolong-bolong, malas-malasan dan bahkan cuek dan ga mau ibadah, semoga Allah membuka hati kita agar selalu bisa menerima hidayah-Nya agara kita bisa memperbaiki diri dan beribadah dengan sepenuh hati di Ramdhan tahun depan. Aamiin ya Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar