Dalam menyambut malam tahun baru, banyak sekali orang-orang terutama umat muslim, melakukan hal-hal tidak bermanfaat dan sia-sia. Padahal sudah jelas umat muslim dilarang merayakan pesta tahun baru. Apalagi kalau sampai berpesta pora, hura-hura dan melakukan kemaksiatan lainnya.
Boleh mnyambut malam tahun baru, tapi bukan dengan menghabiskan uang membeli kembang api super mahal dan meriah, berpesta dengan musik yang hingar bingar, tiup-tiup terompet yang membuat kebisingan, kompoi keliling kota yang membuat kemacetan dan kecelakaan dan banyak lagi hal-hal yang tidak bermanfaat, sia-sia juga maksiat yang dilakukan di malam tahun baru.
Padahal seharusnya kita menyambutnya dengan doa, harapan-harapan baru, rencana-rencana baru yang lebih baik, perbaikan diri, merenungi perjalanan selama setahun ini, dan membuat rencana untuk menyelesaikan setiap urusan yang tertunda atau yang belum dicapai ditahun ini agar terlaksana di tahun yang baru.
Seperti dikampung ku, yang penduduknya 99% muslim, tapi justru berpesta meriah menyambut tahun baru. Banyak sekali hal-hal yang tidak bermanfaat dan sia-sia juga maksiat yang dilakukan. Banyak yang menyewa kibot/organ tunggal untuk berpesta dan bernyanyi semalaman dan terkadang banyak yang meminum minuman keras. Ada yang membeli kembang api dan mercun/petasan. Banyak pasangan yang berpacaran dan melakukan perbuatan yang bisa menjerumus ke perzinahan, keliling kota sambil kebut-kebutan dan meniup terompet menabah kebisingan. Sungguh perbuatan yang benar-benar merugi.
Lebih baik dirumah, menonton acara televisi. Tidur lebih awal agar bisa bangun lebih awal untuk shalat tahajud dan tidak kesiangan shalat subuh. Karena tahun yang baru bila disambut dengan perbuatan yang sia-sia maka selanjutnya kita akan terus terlena dan menikmati kesia-siaan tanpa mau berubah. Dan bukan keburukan yang kita harapkan ditahun yang baru tapi kebaikan. Karena itu, perbanyak doa dan melakukan hal-hal yang bermanfaat dan berguna untuk kita dan orang banyak.
Semoga Allah mengampuni setiap kesalahan kita, membuka hati kita untuk selalu bisa menerima hidayahnya, menjauhkan kita dari semua kesesatan dan kemaksiatan juga selalu menuntun kita agar selalu melangkah dijalan-Nya. Dan semoga ditahun yang baru ini, Allah selalu melimpahkan cinta dan kasih sayangnya kepada kita, memberi keberkahan, kebahagiaan dan kesuksessan didunia dan akhirat, hati yang bersih, keimanan yang meningkat, dan menjadikan tahun ini lebih baik dari tahun yang sebelumnya. Aamiin ya Allah, Aamiin ya Rabbal alamin.
Assalamualaykum Warahmatullahi Wabarakatu, Mejuah-juah, Aneyonghaseyo, Bonjour, Halo, selamat datang di Dunia Ku Dunia Juli "Black Pandia", disini berisi tentang hal-hal menarik, informatif, menghibur, unik, dan juga coretan-coretan juga hal-hal tentang diriku. Selamat Berkunjung ^_^
Rabu, 31 Desember 2014
Hari Ibu
Hari Ibu di Indonesia jatuh pada tanggal 22 Desember 2014. Memang diseluruh dunia diperingati hari Ibu, hanya saja tanggal dan bulannya yang berbeda-beda.
Sosok seorang Ibu itu memang sangat istimewa. Jadi pantaslah jika diadakan Hari Ibu untuk menghargai, menghormati, juga sebagai wujud rasa cinta dan terima kasih untuk para Ibu diseluruh dunia. Karena memang berkat kesabaran dan cinta kasih juga perjuangan seorang Ibu, maka menyebabkan suksesnya seorang anak.
Bagiku, Mamak ku (Mamak adalah panggilan untuk Ibu. Didaerah kami kebanyakan anak memanggil Ibu nya dengan panggilan Mamak) adalah segalanya bagi ku. Mamak ku adalah wanita yang paling istimewa, penyayang, penyabar, bisa menjadi sahabat tempat ku curhat dan berbagi, bisa memberi solusi, menenangkan pikiran, pokoknya mamak ku segalannya deh.
Aku sangat mencintai mamak ku dan orang yang paling aku cintai didunia ini adalah Mamak ku. Dan Mamak ku adalah orang didunia ini yang paling mencintai aku dan menyayangi aku. Tidak ada orang yang paling mencintai, menyayangi dan mengerti aku selain Mamak ku.
Aku dan Mamak ku sangat kompak dan sangat dekat, memang Mamak ku lah orang yang paling dekat dengan ku. Kemana-mana selalu bersama. Pakai baju juga sering seragam bajunya. Selalu bercanda dan kadang melakukan hal konyol bersama, haha :D. Walau kadang sering juga beda pendapat dan sedikit berselisih, tapi setelah itu kompak lagi. Wajah kami juga sangat mirip.
Mamak ku, adalah wanita yang paling hebat. Kuat dalam menjalani kehidupan, mampu menangani masalah ekonomi, sabar dalam melayani Bapak ku juga sabar dan penuh kasih dan cinta dalam merawat, membesarkan dan mengahadapi tingakah laku ku. Apalagi waktu kecil aku sangat nakal, haha. Aku juga sering merajuk bahkan sampai sekarang udah tua masih merajuk, haha. Tapi dengan sabar Mamak ku membujuk ku.
Bahkan sebelum berangkat kerja pun bekal dan perlengkapan lainnya masih disiapkkan oleh Mamak ku. Dan banyak hal bahkan yang sepele sekalipun masih disiapkan, disediakan, diingatkan oleh Mamak ku. Ya, aku memang masih seperti anak kecil dan manja.
Aku sangat, sangat, sangat mencintai Mamak ku, aku ingin selalu bersama Mamak ku, takut kehilangan Mamak ku, tak bisa hidup tanpa Mamak ku dan selalu berdoa kepada Allah agar memanjangkan umur Mamak ku, memeberinya kesehatan dan kebahagian didunia dan akhirat.
Aku ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Mamak ku. Yang selama 9 bulan lebih merawat dan menjagaku didalam kandungan dengan penuh kasih. Melahirkan ku dengan penuh pengorbanan dan perjuangan sekuat tenaga. Dan merawat dan membesarkan kan dengan penuh kesabaran, kasih sayang dan cinta. Tak perduli walau aku nakal, suka merajuk, sering marah, kadang membantah dan melawan bahkan berbuat yang menyakiti hati, tapi Mamak ku tetap memaafkan dan selalu mencurahkan cinta kasihnya. Aku tau aku tak akan bisa membalas semua yang diberi Mamakku kepada ku, tapi aku akan berusaha menjadi anak yang baik, yang shaleha dan membahagiakan Mamak ku selalu. Mamak, I Love You ^_^
Mencintai seorang Ibu itu harus selalu dilakukan seorang anak setiap saat, bukan hanya saat hari Ibu atau hari-hari tertentu saja tetapi setiap saat. Dalam agama Islam, ada Rasulullah bersabda tentang cinta kasih kepada Ibu, ini hadistnya
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata,
“Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'”
(Hadist Riwayat : Bukhari dan Muslim )
Dan kita memang harus dan wajib mencintai dan menghormati kedua orang tua kita. Seperti firman Allah dalam Al-Qur'an dan sabda Rasulullah
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Qs. Al-Ahqaaf : 15)
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman : 14)
“Seseorang datang kepada Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam
dan berkata, “Aku akan berbai’at kepadamu untuk berhijrah, dan aku
tinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.” Rasulullah
Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kembalilah kepada kedua orang
tuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis.”
( Hadist Riwayat : Abu Dawud , An-Nasa-i, Al-Baihaqi, dan Al-Hakim )
Memang sudah sepatutnya kita sebagai anak selalu mencintai kedua orangtua kita dengan sepenuh hati. Membahagiakan mereka dan selalu berbuat baik. Karena ridha Allah tergantung ridhanya orangtua dan doa kedua orangtua itu dikabulkan oleh Allah.
Aku sangat, sangat, sangat mencintai dan menyayangi Mamak dan Bapak ku, ingin selalu bersama mereka, takut kehilangan merkeka dan tak bisa hidup tanpa mereka. Bagi ku, kedua orangtua ku adalah segalanya bagi ku. Dan aku selalu berdoa kepada Allah, agar memanjangkan umur kedua orangtua ku, memberi kesehatan dan kebahagiaan didunia dan akhirat. Dan aku akan selalu berusaha menjadi anak yang baik, shaleha, dan membahagiakan orang tua ku walau aku tau aku tak kan mampu membalas segala yang mereka beri untuk ku.
Ini sedikit tentang sejarah hari Ibu yang aku ambil dari wikipedia
Hari Ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya.
Peringatan dan perayaan biasanya dilakukan dengan membebastugaskankan ibu dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.
Di Indonesia hari ini dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional.
Sementara di Amerika dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hong Kong, Hari Ibu atau Mother's Day (dalam bahasa Inggris) dirayakan pada hari Minggu di pekan kedua bulan Mei. Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day diperingati setiap tanggal 8 Maret.
Hari Ibu di Indonesia dirayakan pada ulang tahun hari pembukaan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama, yang digelar dari 22 hingga 25 Desember 1928. Kongres ini diselenggarakan di sebuah gedung bernama Dalem Jayadipuran, yang kini merupaakan kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional di Jl. Brigjen Katamso, Yogyakarta. Kongres ini dihadiri sekitar 30 organisasi wanita dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Di Indonesia, organisasi wanita telah ada sejak 1912, terinspirasi oleh pahlawan-pahlawan wanita Indonesia di abad ke-19 seperti Kartini, Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said, dan sebagainya. Kongres dimaksudkan untuk meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan.
Indonesia juga merayakan Hari Kartini pada 21 April, untuk mengenang aktivis wanita Raden Ajeng Kartini. Ini merupakan perayaan terhadap emansipasi perempuan. Peringatan tanggal ini diresmikan pada Kongres Perempuan Indonesia 1938. Pada saat Presiden Soekarno menetapkan Kartini sebagai pahlawan nasional emansipasi wanita dan hari lahir Kartini sebagai memperingati hari emansipasi wanita nasional. Tetapi banyak warga Indonesia yang memprotes dengan berbagai alasan diantaranya Kartini hanya berjuang di Jepara dan Rembang, Kartini lebih pro Belanda dari pada tokoh wanita seperti Cut Nyak Dien, dll. Karena Soekarno sudah terlanjur menetapkan Hari Kartini maka Soekarno berpikir bagaimana cara memperingati pahlawan wanita selain Kartini seperti Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said, dll. Akhirnya Soekarno memutuskan membuat Hari Ibu Nasional sebagai hari mengenang pahlawan wanita alias pahlawan kaum ibu-ibu dan seluruh warga Indonesia menyetujuinya.
Sosok seorang Ibu itu memang sangat istimewa. Jadi pantaslah jika diadakan Hari Ibu untuk menghargai, menghormati, juga sebagai wujud rasa cinta dan terima kasih untuk para Ibu diseluruh dunia. Karena memang berkat kesabaran dan cinta kasih juga perjuangan seorang Ibu, maka menyebabkan suksesnya seorang anak.
Bagiku, Mamak ku (Mamak adalah panggilan untuk Ibu. Didaerah kami kebanyakan anak memanggil Ibu nya dengan panggilan Mamak) adalah segalanya bagi ku. Mamak ku adalah wanita yang paling istimewa, penyayang, penyabar, bisa menjadi sahabat tempat ku curhat dan berbagi, bisa memberi solusi, menenangkan pikiran, pokoknya mamak ku segalannya deh.
Aku sangat mencintai mamak ku dan orang yang paling aku cintai didunia ini adalah Mamak ku. Dan Mamak ku adalah orang didunia ini yang paling mencintai aku dan menyayangi aku. Tidak ada orang yang paling mencintai, menyayangi dan mengerti aku selain Mamak ku.
Aku dan Mamak ku sangat kompak dan sangat dekat, memang Mamak ku lah orang yang paling dekat dengan ku. Kemana-mana selalu bersama. Pakai baju juga sering seragam bajunya. Selalu bercanda dan kadang melakukan hal konyol bersama, haha :D. Walau kadang sering juga beda pendapat dan sedikit berselisih, tapi setelah itu kompak lagi. Wajah kami juga sangat mirip.
Mamak ku, adalah wanita yang paling hebat. Kuat dalam menjalani kehidupan, mampu menangani masalah ekonomi, sabar dalam melayani Bapak ku juga sabar dan penuh kasih dan cinta dalam merawat, membesarkan dan mengahadapi tingakah laku ku. Apalagi waktu kecil aku sangat nakal, haha. Aku juga sering merajuk bahkan sampai sekarang udah tua masih merajuk, haha. Tapi dengan sabar Mamak ku membujuk ku.
Bahkan sebelum berangkat kerja pun bekal dan perlengkapan lainnya masih disiapkkan oleh Mamak ku. Dan banyak hal bahkan yang sepele sekalipun masih disiapkan, disediakan, diingatkan oleh Mamak ku. Ya, aku memang masih seperti anak kecil dan manja.
Aku sangat, sangat, sangat mencintai Mamak ku, aku ingin selalu bersama Mamak ku, takut kehilangan Mamak ku, tak bisa hidup tanpa Mamak ku dan selalu berdoa kepada Allah agar memanjangkan umur Mamak ku, memeberinya kesehatan dan kebahagian didunia dan akhirat.
Aku ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Mamak ku. Yang selama 9 bulan lebih merawat dan menjagaku didalam kandungan dengan penuh kasih. Melahirkan ku dengan penuh pengorbanan dan perjuangan sekuat tenaga. Dan merawat dan membesarkan kan dengan penuh kesabaran, kasih sayang dan cinta. Tak perduli walau aku nakal, suka merajuk, sering marah, kadang membantah dan melawan bahkan berbuat yang menyakiti hati, tapi Mamak ku tetap memaafkan dan selalu mencurahkan cinta kasihnya. Aku tau aku tak akan bisa membalas semua yang diberi Mamakku kepada ku, tapi aku akan berusaha menjadi anak yang baik, yang shaleha dan membahagiakan Mamak ku selalu. Mamak, I Love You ^_^
Mencintai seorang Ibu itu harus selalu dilakukan seorang anak setiap saat, bukan hanya saat hari Ibu atau hari-hari tertentu saja tetapi setiap saat. Dalam agama Islam, ada Rasulullah bersabda tentang cinta kasih kepada Ibu, ini hadistnya
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata,
“Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'”
(Hadist Riwayat : Bukhari dan Muslim )
Dan kita memang harus dan wajib mencintai dan menghormati kedua orang tua kita. Seperti firman Allah dalam Al-Qur'an dan sabda Rasulullah
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً
حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ
ثَلَاثُونَ شَهْراً حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ
سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي
أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ
وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ
الْمُسْلِمِينَ
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Qs. Al-Ahqaaf : 15)
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ
أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي
وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman : 14)
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ : جئْتُ أبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ، وَتَرَكْتُ
أَبَوَيَّ يَبْكِيَانِ، فَقَالَ : ((اِرْخِعْ عَلَيْهِمَا؛ فَأَضْحِكْهُمَا
كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا))
( Hadist Riwayat : Abu Dawud , An-Nasa-i, Al-Baihaqi, dan Al-Hakim )
Memang sudah sepatutnya kita sebagai anak selalu mencintai kedua orangtua kita dengan sepenuh hati. Membahagiakan mereka dan selalu berbuat baik. Karena ridha Allah tergantung ridhanya orangtua dan doa kedua orangtua itu dikabulkan oleh Allah.
Aku sangat, sangat, sangat mencintai dan menyayangi Mamak dan Bapak ku, ingin selalu bersama mereka, takut kehilangan merkeka dan tak bisa hidup tanpa mereka. Bagi ku, kedua orangtua ku adalah segalanya bagi ku. Dan aku selalu berdoa kepada Allah, agar memanjangkan umur kedua orangtua ku, memberi kesehatan dan kebahagiaan didunia dan akhirat. Dan aku akan selalu berusaha menjadi anak yang baik, shaleha, dan membahagiakan orang tua ku walau aku tau aku tak kan mampu membalas segala yang mereka beri untuk ku.
- Mamak Ku Tercinta
- Aku dan Mamak Ku, kompak selalu
- Mamak dan Bapak Ku
- Aku, Mamak dan Bapak Ku
Ini sedikit tentang sejarah hari Ibu yang aku ambil dari wikipedia
Hari Ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya.
Peringatan dan perayaan biasanya dilakukan dengan membebastugaskankan ibu dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.
Di Indonesia hari ini dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional.
Sementara di Amerika dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hong Kong, Hari Ibu atau Mother's Day (dalam bahasa Inggris) dirayakan pada hari Minggu di pekan kedua bulan Mei. Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day diperingati setiap tanggal 8 Maret.
Tanggal perayaan di berbagai negara
Hari Ibu berbagai negara
Indonesia
Hari Ibu di Indonesia dirayakan secara nasional pada tanggal 22 Desember. Tanggal ini diresmikan oleh Presiden Soekarno di bawah Dekrit Presiden No. 316 thn. 1953, pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928. Tanggal tersebut dipilih untuk merayakan semangat wanita Indonesia dan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Kini, arti Hari Ibu telah banyak berubah, dimana hari tersebut kini diperingati dengan menyatakan rasa cinta terhadap kaum ibu. Orang-orang saling bertukar hadiah dan menyelenggarakan berbagai acara dan kompetisi, seperti lomba memasak dan memakai kebaya.Hari Ibu di Indonesia dirayakan pada ulang tahun hari pembukaan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama, yang digelar dari 22 hingga 25 Desember 1928. Kongres ini diselenggarakan di sebuah gedung bernama Dalem Jayadipuran, yang kini merupaakan kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional di Jl. Brigjen Katamso, Yogyakarta. Kongres ini dihadiri sekitar 30 organisasi wanita dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Di Indonesia, organisasi wanita telah ada sejak 1912, terinspirasi oleh pahlawan-pahlawan wanita Indonesia di abad ke-19 seperti Kartini, Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said, dan sebagainya. Kongres dimaksudkan untuk meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan.
Indonesia juga merayakan Hari Kartini pada 21 April, untuk mengenang aktivis wanita Raden Ajeng Kartini. Ini merupakan perayaan terhadap emansipasi perempuan. Peringatan tanggal ini diresmikan pada Kongres Perempuan Indonesia 1938. Pada saat Presiden Soekarno menetapkan Kartini sebagai pahlawan nasional emansipasi wanita dan hari lahir Kartini sebagai memperingati hari emansipasi wanita nasional. Tetapi banyak warga Indonesia yang memprotes dengan berbagai alasan diantaranya Kartini hanya berjuang di Jepara dan Rembang, Kartini lebih pro Belanda dari pada tokoh wanita seperti Cut Nyak Dien, dll. Karena Soekarno sudah terlanjur menetapkan Hari Kartini maka Soekarno berpikir bagaimana cara memperingati pahlawan wanita selain Kartini seperti Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said, dll. Akhirnya Soekarno memutuskan membuat Hari Ibu Nasional sebagai hari mengenang pahlawan wanita alias pahlawan kaum ibu-ibu dan seluruh warga Indonesia menyetujuinya.
India
Hari Ibu telah berasimilasi dengan kultur India, dan dirayakan setiap hari Minggu kedua bulan Mei. Di India, para ibu dianggap sebagai dewi atas anak-anak mereka.
Langganan:
Postingan (Atom)