Minggu, 28 Desember 2014

Sedikit Cerita Tentang Kurikulum 2013/K 13. Keputusan Kepala Sekolah SMK Dharma Patra Pangkalan Susu, Langkat Sumatera Utara, Menyobek Halama Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang Membahas Pacaran Sehat

Kali ini aku ingin sedikit membahas tentang kurikulum K 13. Berhubung aku bekerja disekolahan, memang bukan guru tapi penjaga perpustakaan/pustakawan di SMP dan tata usaha di SMK Dharma Patra Pangkalan Susu, Langkat Sumatera Utara. Jadi sedikit banyak aku jadi tau tentang kurikulum sekolah terutama yang saat ini sedang hangat dibicarakan yaitu Kurikulum 2013 atau K 13.

K 13 atau kurikulum 2013, merupakan sistem pembelajaran yang baru diterapkan. Menggantikan kurikulum lama yaitu Kurikulum KTSP tahun 2006. Kurikulum ini terlihat lebih ribet dari kurikulum sebelumnya. Dan sebenanya masih diuji coba dan masih harus perlu direvisi lagi. Namun sayangnya, diawal tahun ajaran baru kemarin, seluruh sekolah di Indonesia dari tingkat SD sampai SMA sederajat, wajib mengikuti kurikulum 2013. Padahal awalnya hanya baru beberapa sekolah pilihan saja yang diwajibkan menerapkan kurikulum ini, sekolah diperkotaan dengan fasilitas yang sudah cukup dan dianggap sudah mampu menerapkan K 13 dan sudah berjalan selama 3 semester.

Alhasil, karena kurikulum yang belum rampung, sempurna dan masih uji coba. Membuat  banyak terjadi kekurangan dan permasalahan disana sini. Mulai dari distribusi buku yang tidak lancar, padahal uang buku sudah dibayar dari pihak sekolah. Seperti yang dialami disekolah tempatku bekerja,  buku cetak baru datang di bulan September akhir. Begitu juga dengan sekolah lainnya, banyak sekali buku yang terlambat dan sampai disekolah sekitar bulan Oktober atau November.

Belum lagi pembuatan RPP dan Silabus yang lebih rumit yang memusingkan guru-guru. Dan pengisian rapor yang lebih rumit, karena penilaian dari berbagai aspek dan nilai rapornya juga sudah seperti nilai IP anak kuliahan, yang nilainya hanya dari 1 - 4 dan banyak lagi bagian yang harus diisi yang membuat pusing para wali kelas. Aku juga kasian melihat kerepotan guru-guru saat menyusun RPP dan Silabus juga saat pengisian rapor kemarin, mreka benar-benar pusing dan stress.

Dan rapor pun diganti dan menambah biaya untuk pembeliaan rapor yang lebih mahal dari rapor biasa.  Ada beberapa mata pelajaran yang dihapus dan ditambah. Dan sebagai tata usaha, aku juga ikut kena imbasnya, karena buku induk K 13 juga lebih banyak data yang harus diisi, mana kolom dan tulisannya kecil banget, makin rabun mataku, haha.

Cara belajar dikelas juga dibuat perkelompok. Memang kesannya membuat anak-anak lebih produktif dan kreatif, Tapi justru membuat anak-anak malah tidak konsentrasi dan membuat anak-anak semakin ribut dikelas. Belum lagi guru-guru tidak boleh memarahi apalagi memukul siswa, justru itu membuat siswa yang nakal makin nakal, melawan dan tidak hormat lagi pada guru. Jam pelajaran ditambah dan membuat waktu sekolah berakhir lebih lama dan itu justru membuat anak-anak semakin bosan dan tidak konsentrasi belajar.

Memang, kurikulum K 13 mengarahkan anak-anak untuk lebih produktif, kreatif, memiliki sikap mental yang baik, pengembangan diri dan lainnya. Tapi semuanya harus benar-benar ditata  dengan baik. Mulai dari fasilitas sekolah, kualitas guru-guru dan banyak faktor pendukung lainnya.

Dan membicarkan tentang buku pelajaran K 13, Untuk tingkat SMA sederajat, khususnya di kelas XI (Kelas Dua), ada satu buku yang sedikit bermasalah, yaitu buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Ya, dibuku itu ada Bab X mengenai Memahami Dampak Seks Bebas. Dan disitu dikatakan tentang pacaran sehat, dimana ada istilah "Pacaran Sehat" dan disitu ada gambar seorang pemuda memakai peci dan gadis berkerudung. Seakan-akan menunjukkan bahwa dalam agama Islam dibolehkan pacaran. Padahal jelas-jelas agama Islam melarang pacaran karena pacaran itu dosa. Dan seharusnya tugas pemerintah untuk mencegah pacaran bukan malah  mengajarkannya. Jadi kenapa pemerintah malah mencetak buku seperti itu. Padahal sudah banyak protes dari kalangan pemuka agama Islam juga masyarakat. Tapi pemerintah seperti tidak ambil pusing.

Untuk mengatasi hal itu, Kepala sekolah tempat ku bekerja, Bapak Edi Saswono SPd, memutuskan untuk menyobek semua halaman di Bab X mengenai Memahami Dampak Seks Bebas, dan sebagai petugas perpustakaan aku ditugas kan untuk menyobek semua Bab X buku pelajaran PenJasKes kelas XI sebelu dibagikan ke tangan siswa.

Pak KepSek lalu menjelaskan kepada siswa "Bapak sangat terkejut dan kecewa saat mebaca buku pelajaran olah raga yang membahas tentang pacaran sehat. Sudah jelas  dalam agama Islam pacaran itu dilarang karena dosa, kok malah dijadikan bahan pelajaran. Bapak tau, tanpa diajari saja kalian sudah lebih pintar soal pacaran, apalagi ini malah diajari. Pasti akan semakin rusak moral anak bangsa. Karena itu Bapak putuskan, untuk menyobek Bab yang membahas tentang pacaran sehat, karena itu suatu kesalahan" tegas Pak KepSek. Dan itu merupakan keputusan yang sangat tepat yang dilakukan KepSek disekolah kami.

Dan untungnya, Menteri pendidikan yang baru Anies Baswedan, mengatakan akan menarik kembali kurikulum K 13 karena masih harus direvisi lagi. Jadi bagi sekolah yang sudah terlanjur 3 semester mengikuti kurikulum K 13, akan diteruskan sampai semeseter 4 dan sekolah yang baru 1 semester mengikuti, maka disemester 2 akan kembali ke kurikulum KTSP.

Alhamdulillah, senang rasanya kembali ke kurikulum lama, karena bisa pulang lebih awal, hehe (mau enaknya aja :D), dan yang pasti, para guru dan siswa juga sangat senang kembali ke kurikulum lama, karena K 13 dianggap sangat rumit dan membingungkan.


  • Buku PenJasKes Kelas XI



  • Bab X



  • Gambar Lelaki dan Perempuan Islam yang berpacaran Sehat



  • Halaman Yang Membahas Tentang Pacaran Sehat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar