Langit malam begitu cerah. Lebah Kecil menikmatinya dengan bersantai di bunga Epiphyllum anguliger yang memang mekar dimalam hari. Nyaman. Dan saat Lebah Kecil menatap bintang-bintang dilangit, yang terlihat adalah senyum manis pujaannya. Mawar Merah.
Namun lamunan indahnya segera pudar karena ada yang mengagetkannya. Kumbang, sahabatnya. Tapi kehadiran Kumbang justru membuatnya semakin senang karena ia ingin bercerita dengan sahabat baiknya itu.
"Hei kawan, apa yang kau lamunkan?" Kumbang menepuk pundak Lebah Kecil.
"Siapa yang melamun?" elak Lebah Kecil
"Aku sangat mengenal mu. Kita sudah lama bersahabat. Aku tau kau sedang memikirkan sesuatu. Apa kau sudah punya kekasih? kenalkan pada ku!" goda Kumbang.
"Kalau aku sudah punya kekasih, pasti kau orang pertama yang aku perkenalkan padanya. Tapi sahabatmu ini masih sendiri. Hanya saja ..." Lebah Kecil menghentikan ucapannya.
"Hanya saja apa? Kau sedang jatuh cinta ya? lihat wajahmu itu, memerah seperti tomat. Hahaha" goda Kumbang.
"Kau benar. Aku ... sedang jatuh cinta" jawab Lebah Kecil malu-malu.
"Selamat ya. Akhirnya sahabatku tercinta jatuh cinta juga" Kumbang menjabat tangan Lebah Kecil. Dan membuat Lebah Kecil semakin salah tingkah.
"Siapa dia yang sudah mampu mencuri hati mu?" tanya Kumbang penasaran.
"Mawar Merah" jawab Lebah Kecil sambil tersenyum.
"Mawar Merah? Apa aku tidak salah dengar? Maksud mu Mawar Merah penyanyi bersuara merdu yang tinggal di taman Istana negri Kosea?" tanya Kumbang kaget.
"Ya, kau benar. Aku jatuh cinta pada Mawar Merah. Sangat-sangat mencintainya" wajah Lebah Kecil bersemu merah.
" Teman, bukan aku tak mau mendukung mu tapi aku rasa ini akan sulit. Kau tau pada siapa kau jatuh cinta? Artis terkenal dan negri kita juga berbeda dan sangat jauh. Dan akan banyak perbedaan lainnya yang menghalangi. Pasti akan sulit dan bahkan mustahil untuk kalian dapat bersama" nasehat Kumbang.
"Aku tau teman. Sejak awal aku jatuh cinta padanya aku sudah memikirkan semua itu dan aku tau apa akibatnya jatuh cinta pada seseorang seperti dia" jawab Lebah Kecil lesu.
"Coba kau renungkan kembali perasaan mu. Mungkin itu hanya sekedar perasaan kagum seorang penggemar pada artis idolanya dan bukan cinta" saran Kumbang.
"Awalnya aku juga berpikir seperti itu. Tapi semakin lama aku semakin menyadari, bahwa aku benar-benar jatuh cinta padanya" jelas Lebah Kecil
"Aku hanya tidak ingin sahabat ku terluka. Karena aku tau kemungkinan yang akan terjadi. Walau aku pun tau tak ada yang tak mungkin didunia ini. Tapi kawan, aku tak mau kau terluka karena cintamu." Kumbang menatap Lebah Kecil.
"Aku tau kawan. Kau memang sahabat terbaik ku. Kau yang terbaik. Tapi kau jangan khawatir. Aku sudah memikirkan semuanya. Meski aku akan terluka tapi aku tidak apa-apa. Aku akan tetap bahagia, meski sakit" Lebah Kecil balas menatap Kumbang
"Cinta memang gila ya" Kumbang tertawa
"Ya, cinta memang gila. Hingga membuat aku jadi benar-benar gila dan tergila-gila padanya. Dan melupakan kenyataan yang ada. Tapi sekali lagi, aku bahagia kawan" Lebah Kecil tersenyum lebar.
"Baiklah kawan. Apapun akan ku lakukan untuk sahabat ku tercinta. Termasuk memberi dukungan penuh untuk cinta gila mu itu. Dan aku akan selalu berdoa agar kau mendapatkan pujaan hati mu itu" Kumbang memeluk Lebah Kecil.
"Terima kasih kawan" ucap Lebah Kecil dengan senyum yang terus terkembang diwajahnya dalam pelukan sahabatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar