"Musim layang-layang seru sekali ya. Kita saja yang melihatnya merasa gembira, apalagi mereka yang bermain" ucap belalang semangat.
"Iya, sepertinya kita juga perlu ikutan. Kita buat layang-layang dan kita mainkan bersama teman-teman yang lainnya" saran Lebah Kecil.
"Betul juga, kita jangan cuma melihat mereka bermain tapi kita juga bisa ikutan bermain. Tapi dengan teman-teman kita, kalau dengan mereka, pasti kita kena injak. Hahaha" belalang tertawa geli.
"Aku suka sekali melihat layang-layang itu. Bentuk lumba-lumba. Walau warnanya berbeda dengan aslinya, warna merah dengan bintik hitam. Tapi terlihat sangat lucu dan imut" Lebah Kecil menunjuk ke arah layang-layang.
"Berarti kau sama seperti anak itu. Kalian sama-sama menyukai layang-layang lumba-lumba itu" ujar belalang.
"Anak yang mana?" tanya Lebah Kecil .
"Itu, anak kecil yang duduk sendirian itu" tunjuk belalang. Dan Lebah Kecil pun mengikuti arah jari telunjuk belalang.
"Anak itu sangat menyukai layang-layang berbentuk lumba-lumba itu" jelas belalang.
"Dari mana kau tau?"tanya Lebah Kecil penasaran.
"Sejak musim layangan tiba. Anak itu setiap hari berada disana. Duduk sendirian menyaksikan lumba-lumba cantik itu berenang di langit" ucap belalang.
"Kata-katamu seperti penyair saja, haha." goda Lebah Kecil
"Kau tak tau, anak itu sangat mengagumi layang-layang lumba-lumba itu. Aku bisa merasakannya hanya dengan melihatnya setiap hari." jelas belalang. Dan Lebah Kecil senyum-senyum mendengarnya.
"Anak itu sudah merasa bahagia hanya dengan melihatnya saja, walau dari jarak yang sangat jauh. Lihatlah senyum manis anak itu. Dia benar-benar menyukai layang-layang itu. Dan mungkin dia berharap agar layang-layang lumba-lumba itu jatuh didepannya agar dia bisa memiliki layang-layang itu" belalang berkomentar panjang kali lebar,
Lebah Kecil menatap layang-layang lumba-lumba itu. Bukan karena dia begitu memuja layang-layang itu. Tapi karena dia membayangkan Mawar Merah. Dan dalam hatinya berkata "Kau tak tau belalang. Aku lebih tau apa yang dirasakan anak itu. Karena aku jatuh hati pada Mawar Merah yang jauh disana. Dan aku pun bahagia, walau hanya bisa melihat senyum manisnya dari kejauhan. Aku juga berharap, semoga Mawar Merah datang dihadapanku agar aku bisa memilikinya. Seperti anak itu, yang berharap layang-layang lumba-lumba itu jatuh dihadapannya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar