Minggu, 29 Januari 2017

Mangga na [ Pada Hari Minggu ]

Pada hari minggu ku turut ayah ke kota
Naik delman istimewa ku duduk di muka

"Salah, salah, salah. Kita kan naik bus bukan naik delman" protes dudu si buah duku.
"Iya du, aku tau. Tapi mana mungkin aku mengganti lirik lagunya, hanya gara-gara kita naik bus bukan delman" mangga na tertawa geli
"Aneh kamu du, masa lagunya harus sesuai dengan kendaraan yang kita tumpangi" tambah ima si buah delima. Dudu hanya bisa manyun karena diserang kedua temannya.
"Udah, kita lanjut lagi aja nyanyinya. Ga usah manyun gitu du, ga seru tau" Mangga na mencubit pipi dudu yang tembem. Dan kemudian mereka bertiga kembali bernyanyi dengan riang.

Pada Hari Minggu ku turut ayah ke kota
Naik delman istimewa ku duduk di muka
Ku duduk samping pak kusir yang sedang bekerja
Mengendarai kuda supaya baik jalannya
Tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk

Tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak suara s'patu kuda

Sesampainya dikota, mereka langsung menuju toko buku langganan mereka. Untuk membeli komik kesukaan mereka. Tapi tiba-tiba Ima berhenti dan membuat kedua temannya ikut berhenti dan langsung bertanya ada apa.

"Kalian ga denger suara anak kecil nangis?" tanya Ima.
"Eh iya, iya. Aku dengar. Sepertinya dari pojokan sana" Tunjuk Dudu.

Dan kemudian mereka bertiga menuju ke arah suara tangisan anak kecil tadi. Dan ternyata ada anak durian yang sedang terduduk sambil menangis.

"Adik kecil, kamu kenapa?" tanya Ima. Anak durian itu langsung terdiam dan menatap mereka bertiga dengan rasa takut dan kembali menangis.
"Jangan takut adik kecil. Kami akan meolongmu" bujuk Mangga na.
"Aku ... aku .... terpisah dari ibu ku" ucap anak kecil tadi dan kembali menangis.
"Jangan menangis lagi dik. Kami akan membantu mencari Ibu kamu. Sekarang ikut kami ya" ajak Ima. Anak kecil itu kembali menatap mereka bertiga. Ada rasa ragu dalam hatinya tapi beberapa menit kemudian ia mengangguk tanda setuju. Dan mereka berempat pun segera pergi dari tempat itu.

"Adik kecil, dimana terakhir kali kamu bertemu ibu mu? tanya Ima.
"Di toko ice cream itu kak" anak kecil itu menunjuk ke arah toko ice cream. Dan kemudian mereka menuju toko ice cream dan bertanya pada penjaga toko, pengunjung dan orang-orang yang lewat. Tapi mereka semua tidak tau.
Hampir satu jam mereka mencari tapi tidak ketemu juga. Anak kecil itu pun kembali menangis.
"Adik kecil, tenang ya. Kita pasti menemukan ibu kamu" bujuk Ima.
"Eh, teman-teman. Disana ada Pak Polisi. Bagaimana jika kita minta bantuan Pak Polisi saja?" usul Mangga na
"Bagus sekali ide mu Mangga na. Ayo kita segera kesana" seru Dudu.

Dan mereka berempat segera menemui Pak Polisi. Menjelaskan apa yang terjadi dan meminta pertolongan. Dan Pak Polisi bertanya siapa nama anak kecil tadi. Namanya Rian. Kemudian Pak Polisi pun melakukan pencarian. Sementara mereka berempat menunggu di Pos Polisi.

Hampir dua jam Pak Polisi mencari dan Ibu Rian tetap tidak ditemukan. Rian pun kembali menangis. Mangga na, Ima dan Dudu juga Pak Polisi berusaha menenangkan Rian. Tapi dia tetap menangis. Dan tiba-tiba, terdengar suara yang memanggil nama Rian. Suara itu terdengar begitu cemas dan sedih. Rian pun terdiam seketika dan melihat ke arah suara. "Ibuuuu......" teriak Rian dan berlari menghampiri seorang wanita. Dan ternyata itu adalah Ibunya Rian. Ibu dan anak itu pun saling berpelukan. Menangis. Bahagia.

"Pak Polisi, terima kasih karena sudah menolong anak saya" ucap Ibu Rian.
"Jangan berterima kasih pada saya, Bu. Tapi berterimakasihlah pada ketiga anak-anak hebat ini. Mereka yang menolong anak Ibu" jelas Pak Polisi.
"Anak-anak, terima kasih ya. Kalian sangat baik hati, sudah mau menolong anak Ibu" ucap Ibu Rian terharu.
"Sama-sama, Bu" jawab mereka bertiga serempak.
"Sebagai ucapan terima kasih dari Ibu. Bagaimana kalau Ibu teraktir kalian makan ice cream. Kalian mau?" ajak Ibu Rian.
"Tidak usah, Bu. Terima kasih. Kami ikhlas kok membantu Rian. Iya kan teman-teman" seru Ima
"Iya, Bu. Tidak usah repot-repot" tambah Mangga na.
"Kami senang kok bisa membantu Rian" tambah Dudu.
"Kalian harus mau menerima ajakan, Ibu. Ini permintaan seorang Ibu lho. Kalian tidak boleh menolak ya" bujuk Ibu Rian.
"Baiklah, Bu" seru mereka serempak dengan senyum lebar diwajah mereka.

Setelah selesai makan ice cream. Mangga na, Ima dan Dudu harus berpisah dengan Rian dan Ibunya. Setelah bertukar alamat rumah dan Ibu Rian juga Rian kembali mengucapkan terima kasih. Juga berjanji akan bertemu lagi dilain waktu.

Hari minggu kali ini benar-benar seru. Mangga na dan kedua temannya mendapat pengalaman baru dan teman baru. Sangat menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar