Butiran salju terus berjatuhan disana, namun mampu membekukan hati Ulat kecil disini. Dan disini, tetesan hujan yang terus membasahi, dan menghayutkan perasaan Ulat kecil yang tak menentu. Dintara semua rasa yang bercampur jadi satu. Dan akhirnya, Ulat kecil memutuskan untuk berhenti. Berhenti sejenak atau mungkin selamanya. Entahlah.
Setelah sekian lama dan setelah bertahun-tahun Ulat kecil menanti, mengagumi dan jatuh hati pada Sakura. Akhirnya, semua impiannya terkubur dan membeku tertimpa badai salju. Dan semangatnya yang berapi-api kini padam disiriam derasnya air hujan.
"Maafkan aku Sakura" kalimat itu terucap dari bibir Ulat kecil. Dengan air mata yang berlinang, perasaan yang hancur dan hati yang terasa sakit dan perih. Ulat kecil merasa terhempas, jauh dan jatuh.
Kali ini Ulat kecil benar-benar merasa kalah dan lelah. Selama ini tak pernah ia menyerah dan tetap bertahan. Untuk menanti Sakura. Bahkan ia rela menunggu seumur hidupnya. Walaupun ia tau impiannya tak kan pernah jadi nyata. Tapi kali ini, ia benar-benar sadar bahwa ia harus kembali pada kenyataan. Karena bagaimana pun, kenyataannya Ulat kecil tak kan pernah bisa bersama Sakura. Ulat kecil tak kan pernah bisa memiliki dan mendapatkan cinta juga hati Sakura. Tak kan pernah.
Tapi tetap saja, jauh didalam lubuk hatinya. Ditempat paling dalam dan paling istimewa, hanya ada Sakura disana. Dan tak akan pernah terganti. Karena Ulat kecil hanya mencintai Sakura. Selamanya.
Dan saat musim semi tiba nanti, getaran dihati Ulat kecil masih terasa. Bahagia itu masih menyapa. Tapi Ulat kecil tak kan berani lagi untuk berharap dan bermimpi. Dan andai pun pertemuan itu terjadi. Ulat kecil tau, Sakura tak kan pernah jatuh hati padanya. Mungkin sekedar melihat sekilas saja pun tidak. Dan Ulat kecil sadar itu.
"Sekali lagi, maafkan aku Sakura"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar