Senin, 14 Desember 2015

Air .... Kau Begitu Berharga

Air. Benda yang satu ini bisa dibilang yang paling dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup didunia. Bayangkan saja jika tidak ada air didunia ini, pastilah terjadi kekeringan dimana-mana dan semua makhluk hidup akan mati.

Memang sebagian besar dari bumi kita dipenuhi dengan air sekitar %. Namun air laut tidak bisa digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari terutama untuk minum. Harus diproses terlebih dahulu dengan alat canggih dan biaya yang mahal. Walau ada juga orang Indonesia yang pernah membuat alat penyuling air laut menjadi tawar dengan alat seadanya, tapi tetap saja tidak bisa memenuhi kebutuhan akan air. Karena prosesnya yang lama dan cukup sulit. 

Manusia membutuhkan air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Namun sayangnya tidak semua tempat atau daerah disuatu negara memiliki air bersih yang cukup dan memadai. Apalagi bila kemarau tiba, kemarau panjang pula. Maka air bersih semakin langka dan sulit dicari. Harus menempuh jarak berkilo-kilo meter untuk mendapatkannya, walau hanya sedikit. Bahkan tak jarang air yang tak layak pakai terpaksa digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Dan ditempat tinggal ku, di Kelurahan Bukit Jengkol, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara air bersih khususnya air untuk diminum lumayan sulit didapat. Dan memang bisa dibilang di kecamatan kami termasuk sulit untuk mendapat air untuk minum. Karena kami termasuk daerah laut. Walau sudah membuat sumur tapi kadang airnya tidak bisa digunakan untuk minum dan memasak. Hanya bisa untuk mandi dan mencuci. Karena airnya kadang berwarna kuning kecoklatan dan rasanya agak asam. Dan disaat kemarau sumur-sumur itu kering. Karena itu masyarakat disekitar kami banyak yang membuat sumur bor. Namun karena sumur bor sangat dalam maka rasanya agak payau bahkan kadang asin karena dekat dengan laut. Memang tidak bisa untuk diminum karena kadar besi dan zat-zat berbahaya lainnya yang terkandung dalam air sehingga tidak baik untuk dikonsumsi. Tapi masih bisa digunakan untuk mandi, mencuci dan lain sebagainya. Juga sumur bor tidak kering saat kemarau bahkan kemarau panjang sekalipun. 

Namun untunglah, perusahaan Pertamina yang beroperasi di kecamatan kami berbaik hati dengan membagikan air bersih untuk minum dan memasak. Air disimpan dalam tabung besar dan secara otomatis mengisi air. Air dialirkan melalui pipa besi yang berasal dari tanski air Pertamina. Bila air telah tumpah, tandanya air sudah penuh dan tinggal tutup keran airnya. Dan bila air jalannya mulai kecil tandanya air ditabung tinggal sedikit dan putar keran agar air kembali berjalan. Air terus berjalan siang dan malam. Jadi kapanpun kita mau ambil air, tinggal datang dan ambil.
Tabung penyimpanan air dipasang atap yang terbuat dari daun nipah, kelihatan seperti pondok tanpa dinding. Supaya tabung tidak rusak karena terjemur matahari secara langsung. Dan bila ada kerusakan atau sebagainya, kami dimintai sumbangan untuk perbaikan.  Sumbangannya seikhlas hati. Dan itu tak jadi masalah, karena kita semua membutuhkan air jadi ga ada salahnya untuk saling berbagi.

Apalagi saat kemarau datang, rasanya sangat membantu sekali dan tidak pusing lagi mikirin air untuk minum. Bahkan banyak orang-orang yang mengambil air bukan hanya untuk minum dan masak tapi untuk keperluan lainnya juga. Dan berkuranglah pengeluaran yang biasanya untuk membeli air sudah bisa dipakai untuk keperluan lainnya.Yang pasti tidak kebingungan lagi mencari air bersih untuk diminum. Karena kalau cuma beli air minum isi ulang belum tentu cukup untuk keperluan memasak. Dan tidak semua orang nyaman minum air isi ulang. Apalagi banyak penjual air isi ulang yang tidak memenuhi standar kesehatan.

Yang mengambila air bukan hanya dari seekitar lingkungan kami saja, tapi dari lingkungan lain yang juga kesulitan air. Saat mengambil air terkadang kita harus mengantri sebentar karena keran air cuma ada dua. Dan yang mengambil air ada yang menggunakan kendaraan bermotor, sepeda, alat pengangkut/sorongan/kereta sorong dan ada juga yang berjalan kaki. Air ditempatkan didalam jirigen sehingga lebih mudah dibawa dan tidak tumpah.

Photo-photo ini kuambil saat aku bersama Mamak ku dan ponakan ku mengambil air. Biasanya Bapak ku yang mengambil air pake sepeda motor. Berhubung Bapak ku lagi ga dirumah, jadi aku dan Mamak ku yang ambil air pake sepeda. Ponakan ku ikutan karena dia mau main sepeda.
Sudah beberapa bulan yang lalu, saat bulan Ramadhan. Tapi baru sempat posting sekarang, hehe.

  • Mamak ku sedang menampung air dan ponakan ku bantu ngeliatin, hehe



  • Anak kecil ini mengangkat air dengan menggunakan kereta sorong

  • Tabung penampungan air yang dilindungi dari panas degan menggunakan atap

  • Lokasi tempat pengambilan air yang cantik untuk jadi objek photo




  • Bunga rumput yang cantik



Tidak ada komentar:

Posting Komentar