Teman-teman pasti sudah pada tau sama sinetron yang satu ini. Yang tayang di MNC TV. Dan kini akan tayang kelanjutan sinetron yang pertama yaitu GO BMX 2.
Sinetron yang menampilkan atraksi-atraksi yang keren dan seru dengan sepeda BMX. Dan sinetron ini benar-benar menghipnotis anak-anak. Yang tadinya malas naik sepeda, jadi rajin naik sepeda. Khususnya sepeda BMX. Dan yang tadinya udah punya sepeda, sekarang minta dibeliin sepeda BMX.
Fenomena sepeda BMX ini ada positifnya dan juga ada negatifnya. Positifnya yaitu membangkitkan semangat anak-anak untuk rajin olah raga yaitu sepedaan. Yang lebih ramah lingkungan, hemat dan sehat. Tapi negatifnya, anak-anak pada ikutan gaya atraksi para pemain sinetron Go BMX yang udah ahli dan mahir dalam mengendarai sepeda BMX dengan berbagai gaya. Sementara kebanyakan anak-anak Indonesia yang nonton kan tidak bisa melakukan seperti yang dilakukan idola mereka. Bahkan ada yang baru belajar atau baru bisa naik sepeda. Alhasil banyak anak-anak yang jadi korban. Dari keseleo, terkilir bahkan patah-patah.
Apalagi didaerah kami baru saja diadakan perbaikan jalan. Makanya anak-anak pada kemaruk/norak bin heboh bermain sepeda khususnya sepeda BMX. Sehingga dijalan dipenuhi oleh anak-anak yang bermain sepeda sambil menirukan gaya pemain sinetron BMX. Bahkan ponakan ku sampai merajuk minta dibeliin sepeda BMX. Padahal sepedanya udah ada. Dan dia janji akan rajin pergi mengaji, terus pergi mengaji dan sekolahnya ga usah dianterin lagi karena dia mau naik sepeda BMXnya.
Dan apa yang aku sampaikan ini adalah fakta dan nyata. Sudah banyak anak-anak khususnya anak laki-laki yang menjadi korban. Kalau yang jatuh karena jumping sana jumping sini, dan berbagai aksi extreme lainnya, udah banyak. Dan yang terkilir dan patah kaki dan tangan juga ada.
Aku ga mau menyalahkan sinetron Go BMX, tapi yang salah si anak itu sendiri. Ditambah lagi kurangnya pengawasan dari orang tua. Karena di sinetron itu sudah ada peringatan, agar jangan meniru setiap adegan berbahaya apalagi bila tidak didampingi oleh ahlinya.
Dan memang yang namanya anak-anak, mereka belum mengerti bahaya dan taunya cuma meniru tanpa tau apa akibatnya. Jadi, peran serta dari orang tua dalam mengawasi dan memberikan peringatan kepada anak sangat diperlukan. Sehingga anak-anak bisa meniru dan mencontoh hal-hal yang baik dan membuang hal-hal buruk dari setiap acara televisi yang mereka tonton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar